Mohon tunggu...
Hisan Amira
Hisan Amira Mohon Tunggu... Dokter umum -

Menulis hanya perlu kejujuran. Tidak perlu berpikir orang lain suka atau tidak. Saat kau berhenti menulis, mungkin ada yang sedang disembunyikan dalam dirimu. Selamat menulis! :D

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Desember

8 Juli 2015   22:55 Diperbarui: 8 Juli 2015   22:55 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku nebeng dong... kan kita searah”

***

Karin tergeletak di tengah karpet mirip seonggok mayat. Kosong. Lunglai. Pucat. Masih lengkap dengan baju yang tadi siang dipakai jaga 9 jam.

Ia berbicara dengan dirinya sendiri. Seperti biasa.

Hei, Karin. Masih sehat?

Aku minta pertanggungjawaban. Aku sudah melakukan semua yang kamu minta

Sudah. Sudah menyibukkan diri kok. Mulai dari memperpadat jadwal jaga, sampai ikut kegiatan yang sebenarnya ga kepengen pengen banget buat diikutin, seperti seminar tadi. Sudah les gitar. Masuk dapur tiap hari. Sudah nonton Mario teguh sampe bosen.  Supaya bisa beralih fokus dari Kurung. Tapi Alan Turing tadi, lagi lagi mengingatkan pada jodoh kita...., yang waktu itu masih Kurung.

Alan Turing saja, menemukan jodohnya. Kenapa kita nggak?

Lalu lama tak ada jawaban...... alam bawah sadar Karin belum bisa jawab.

“Permissiiiii numpang lewat tanteeee”

Didot tiba tiba dipangkukan ke perut Karin. Melodrama Karin buyar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun