Mohon tunggu...
Hisan Amira
Hisan Amira Mohon Tunggu... Dokter umum -

Menulis hanya perlu kejujuran. Tidak perlu berpikir orang lain suka atau tidak. Saat kau berhenti menulis, mungkin ada yang sedang disembunyikan dalam dirimu. Selamat menulis! :D

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Desember

8 Juli 2015   22:55 Diperbarui: 8 Juli 2015   22:55 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Didooot... tante belom manddiiii. Banyak kumaaan”

Bang Boim urung meluncurkan Didot di perut Karin, langsung dilayangkan lagi kepelukannya.

“Hiii, tante joroook”

Karin tak bergeming. Masih dengan posisi telungkup di karpet.

“Kamu knapa sih dek?” Tanya bang Bimo sambil mencolek tubuh Karin pake kaki.

“Jangan ganggu bang. Senggol bacok....”

“Hahaha. Misis lebay! Kawin sana biar punya anak yang diajak maen”

Jleb. Jleb. Jleb

Hati Karin bagaikan luka yang dikasih air jeruk nipis dicampur cuka dan garam. Perih sampe ubun ubun

“Abaaaang!”

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun