Mohon tunggu...
Aminuddin
Aminuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis purna
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama : Aminuddin TTL : Plaju, 30 Desembe 1961 Pendidikan : S1 UIN Raden Fatah Palembang GO-PAY: +6289506920230

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Senja di Kaki Candi (7-Tamat): Ketika Cinta Mulai Bersemi

30 Maret 2022   10:19 Diperbarui: 30 Maret 2022   10:22 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Kayaknya mau jemput gue deh ..."


"Baguslah," ucap Esti. Dia minta Wati membuka pintu hatinya. Sebab, Abu Bakar memang sudah siap maju, kini berdiri di depan pintu. Sayang, pintunya masih tertutup rapat. Biar enggak lama menunggu, segeralah buka sayang ...


"Sssst .. ini rahasia kita berdua lho Wati."

"Rahasia apaan sih ...?"

"Tadi, Abu Bakar telepon gue. Curhatlah dia soal hubungan kalian berdua. Dia bilang ..."

"Bilang apa?"

"Bawel lu."


"Cepetan bawel. Aku mau turun nih." Wati sudah berkemas. Siap menuruni anak tangga, keluar gedung menemui Abu Bakar.

"Bawel ah!"

"Tutup teleponnya ya!"

"Jangan ... jangan bawel." Esti bilang, Abu Bakar suka sama anak perempuannya Pak Refli dan Bu Juwita Refli.  Itu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun