"Makasih Mbaaaaak ..."
Wati yang baru keluar dari ruang kuliah, belum langsung pulang. Dia masih harus merapikan ruang ker janya terlebih dulu . Kemudian menerima beberapa mahasiswa yang melaporkan siap mengikuti ujian akhir fakultas dengan melengkapi berbagai persyaratan yang diminta pihak perguruan tinggi.
XIV
"SUSAH amat sih nelepon elu, Wat?"
"Ini kan bisa. Dasar bawel," kata Wati menjawab sindiran Esti. Lama dia tak menelepon, sore ini tiba-tiba menelepon, ada apa gerangan.
"Kemana aja sih kamu?"
"Di kampuslah. Masa di dapur. Dasar bawel ..."
"Bawel juga ..."
Hi hi hi hi ...
Keduanya pun tertawa. Sejak masih kuliah dulu, lepas bercanda yang enggak ada ujung pangkalnya, ketawa juga akhirnya.
Berlanjut di rumah makan, di kamar tidur dan bahkan di kampus, bersama teman kuliah satu jurusan. Dengan cara itulah, Esti dan Wati tetap akur dan akrab sampai kini.
"Elu itu serius apa enggak sih sama Abu itu, Wat?"
"Menurut elu gimana?"