"Nantilah Mbak."
"Jangan nanti-nanti dik. Sekaranglah saatnya. Kamu harus berani. Kamu pasti bisa. Coba dululah ..."
Abu Bakar berpikir sejenak.
"Dik ...!"
"Boleh minta tolong enggak Mbak?"
"Tolong apa?"
"Mbak juga telepon Wati. Bilangin ke dia soal hubungan kami berdua ini Mbak."
"Oke. Nanti Mbak telepon. Tetapi kamu harus berani lho bilangin ke Wati, kalau kamu suka sama dia. Kamu suka kan?"
Abu Bakar diam.
"Dik ..!"
"Ya Mbak. Sukalah sama dia."
"Alhamdulillah ... ya udah. Nanti Mbak ngomong ke Watinya ..."