Mohon tunggu...
AMI MUSTAFA
AMI MUSTAFA Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Apalah apalah, jangan ribet! aku sendiri sudah cukup ribet orangnya

Nulis suka-suka, tema suka-suka, konsistensi suka-suka

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Angin Malam yang Sejuk

15 November 2020   22:23 Diperbarui: 15 November 2020   22:49 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mimpi-mimpi itu berulang lagi di malam-malam selanjutnya. Terutama jika Ami merasa sulit tidur. Lama kelamaan Ami menikmati hadirnya Ayaz dalam kehidupan malamnya. Ia menganggap itu adalah khayalan paling panjang dan berkesinambungan yang pernah diciptakan oleh pikirannya. Dan kemuning yang kadang tergeletak di pinggir bantalnya tidak lagi dia peduli bagaimana bisa terjadi, karena Ami memang sering meletakkan kemuning di kamarnya. 

Kehidupannya berjalan seperti biasa. Ami masih sering berkumpul dengan teman-teman sekitar rumahnya. Hanya saja Ia mulai membatasi waktu, kalau sudah lebih dari jam sepuluh malam maka Ia akan meminta teman-temannya bubar dan pulang ke rumah masing-masing.

Jika tidak maka hatinya akan gelisah teringat Ayaz sedang menunggunya. Atau kadang kalau sore mereka sudah berkumpul maka malamnya tidak lagi. Ia lebih suka menghabiskan waktu malamnya bersama Ayaz. Pola tidurnya jadi lebih teratur dan lebih rajin bangun pagi.

Sudah hampir tiga bulan Ayaz menemaninya. Ia bahkan hadir walaupun Ami tidak sedang kesulitan untuk tidur. Mengajak Ami mengarungi mimpi ke tempat-tempat yang tidak dikenal Ami di dunia nyata. Lebih sering mereka mengunjungi rumah yang katanya milik mereka berdua. Menghabiskan waktu seharian di sana.

Hingga suatu ketika dalam mimpi itu Ami bertemu seorang wanita bernama Istari yang mengaku sebagai calon istri Ayaz. Perempuan cantik berbaju kurung dipadu celana panjang, seperti perempuan Melayu. Ia berdiri diambang pintu dengan tatapan sayu.

"Kakak cari siapa?" Tanya Ami menghampiri dirinya.

Perempuan itu diam saja sambil mengalihkan tatapannya pada Ayaz. Sekejap Ayaz terkesima lalu ikut menghampiri. 

"Istari..."

Ayaz memegang erat tangan Ami yang agak heran memandang mereka berdua. Lalu Ayaz mengajak Istari masuk ke dalam.

"Ada apa mencariku?" Tanya Ayaz memulai percakapan

"Mereka mulai menekan keluargamu tentang perjodohan kita" jawabnya pelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun