Mohon tunggu...
Amel Widya
Amel Widya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PPNASN

Perempuan Berdarah Sunda Bermata Sendu. IG: @amelwidyaa Label Kompasiana: #berandaberahi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Lelaki-lelaki yang Mencintai Alzena Mehrin

21 Agustus 2018   17:04 Diperbarui: 14 Mei 2019   22:56 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku melongo.

"Setiap kamu merasa terluka, itu pertanda aku harus berada di dekatmu." Ia berbalik dan menatapku. "Aku tahu ada bahaya mengancammu, maka aku mengikutimu ke restoran. Buktinya, Devito memendam niat busuk. Kamu sakit hati ketika ia berniat menjualmu, maka kuhabisi nyawanya."

"Dastan?"

"Kamu lihat sendiri." 

Ia berbalik. Menatapku beberapa saat. "Dulu aku melakukan kesalahan fatal. Aku keliru mencabut nyawa. Di dalam Kitab Kematian tertulis Dirga Baskara, seorang anggota Dewan Rakyat. Hari itu ayahmu ikut dengar pendapat di Gedung Dewan Rakyat, sementara calon korbanku mangkir rapat. Aku baru tahu kesalahanku saat Pimpinan Dewan Petinggi menegurku."

"Aku tidak mengerti bagaimana bisa kamu keliru mencabut nyawa manusia."

"Hanya Pemimpin Dewan Petinggi yang tidak pernah keliru."

Aku mendengus. "Kekeliruanmu menyebabkan kematian ayahku!"

"Aku tahu itu," ujarnya pelan, "aku mendatangi ayahmu di Ranah Arwah. Ayahmu minta kompensasi. Aku harus melindungimu, Mehrin!"

Aku tidak tahu mengapa tiba-tiba aku melompati meja kaca, menerjang Si Lonceng Kematian, memukuli punggungnya, tetapi aku merasa hanya memukul angin.

"Kembalikan ayahku!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun