Mohon tunggu...
Amel Widya
Amel Widya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PPNASN

Perempuan Berdarah Sunda Bermata Sendu. IG: @amelwidyaa Label Kompasiana: #berandaberahi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Lelaki-lelaki yang Mencintai Alzena Mehrin

21 Agustus 2018   17:04 Diperbarui: 14 Mei 2019   22:56 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia menggeram. Matanya seolah-olah hendak meloncat dari pelupuknya.

"Katakan berapa ganti rugi yang kamu minta!"

Tangannya melayang lagi. Pori-pori mukaku berdenyar. Panas sekali. Tiba-tiba tubuhnya terjengkang. Kulihat tubuhnya seperti bola basket terlontar-lontar ke sana-sini. Menabrak tembok. Geradak-geruduk di lantai. Mataku nanar. Gelap gulita.

Segelas jus apel mengembalikan ketenanganku. Ia duduk di depanku. Matanya memendam banyak rahasia, mataku memancarkan banyak pertanyaan.

"Lelaki mana pun yang menyakitimu akan kubunuh," katanya tanpa getar rasa bersalah.

"Kenapa?"

"Karena aku Lonceng."

"Kamu pernah mengatakannya."

Ia tengadah. "Tugasku adalah mencabut nyawa manusia. Itu sebabnya aku dinamai Lonceng. Lonceng Kematian. Tiap kematian lelaki yang menyakitimu akan memperpanjang usiamu." Ia diam sejenak, berjalan ke jendela. "Seharusnya kamu sudah mati. Tetapi perintah untuk mencabut nyawamu kuabaikan. Aku menangguhkan kematianmu."

"Kapan?"

"Di sini, di balkon ini, ketika Damon hendak memerkosamu. Seharusnya payudaramu ditusuk belati dan disobek hingga paru-parumu rengkah. Aku mengubah takdirmu. Kubawa Paman Codet ke balkon hingga Damon tidak sempat menikammu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun