"Zee, ayo buka hasil Ujian Mandiri!" titah Akbar yang tengah duduk di atas sofa. Hasil pengumuman Ujian Mandiri sudah dapat dilihat hari ini melalui portal universitas.
Azeeya mengangguk, ia lalu berjalan ke kamarnya dan mengambil laptopnya. Jantungnya berdebar-debar, sejujurnya Azeeya belum siap untuk melihat hasilnya. Namun, ia memilih untuk memegang ucapan mama malam itu. Azeeya tak boleh ragu, apa pun hasilnya, ia telah melakukan yang terbaik.
Jari-jarinya mengetikkan nomor ujiannya di portal universitas yang ia tuju, seluruh anggota keluarga ikut memerhatikan di belakangnya. Azeeya kemudian menekan tombol "Lihat" dan mendapati hasil Ujian Mandiri-nya.
"Selamat, Azeeya!" ucap keluarganya bersamaan.
"I--ini benar, kan? Aku lolos Ujian Mandiri? A--aku diterima di PTN impian?" Berkali-kali Azeeya mengerjapkan mata dan mencubit pipinya. Takut jika ini hanya sebatas mimpi belaka.
Akbar bertepuk tangan, sedangkan Navira meraih tangan sang adik, "Iya, Zee. Selamat ya, akhirnya kamu jadi mahasiswa baru. Jangan lupa, sebentar lagi ospek, lho."
Ini terasa seperti mimpi! Perjuangannya selama ini terbayar sudah. Azeeya memeluk ayah dan mama, tak lupa kedua kakaknya yang telah banyak membantunya.
"Gak mau kasih kabar ke Syakira, Zee?" Navira bertanya sambil menyalakan televisi.
Oh iya! Hampir saja Azeeya lupa untuk mengabari sahabatnya! Sejak selesai Ujian Mandiri kemarin, Azeeya tak pernah berkomunikasi lagi dengan Syakira karena Syakira disibukkan dengan pekerjaannya membantu ayahnya bekerja di bengkel.
Remaja perempuan itu pun kembali ke kamarnya untuk mengambil ponsel dan mengabari sahabatnya.
"Halo, Sya! Aku ada kabar gembira!"