Mohon tunggu...
AL Wijaya
AL Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis "Target Pertama", "As You Know", "Kembali ke Awal"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Batas (Bab 8)

5 Juni 2019   03:46 Diperbarui: 5 Juni 2019   03:47 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Melihat Ari pergi, Melani buru-buru menyusulnya. Ia mengejar Ari yang berjalan keluar Royale Bar.

"Ari! Ari!!" panggil Melani.

Ari terus berjalan tanpa mempedulikan Melani.

"Hei!" Melani berhasil mengejar Ari. "Kau kenapa?"

"Aku tak bisa. Aku tak bisa melakukannya lagi." kata Ari menggelengkan kepala.

"Maksudmu?" Melani nampak bingung.

Ari menghela nafas. "Aku rasa semua ini percuma. Aku masih tak bisa lepas dari bayang-bayang kematian orang tuaku." kata Ari.

Melani terdiam sejenak. Ia memperhatikan wajah Ari yang nampak kalut. Sepertinya Ari memang sedang dilanda masalah besar.

"Ayo ikut aku! Kemarin aku menemukan tempat yang bagus!" Melani langsung menggandeng tangan Ari lalu menyeret tubuhnya.

---

Melani mengajak Ari berjalan menyusuri lorong-lorong sempit yang diapit rumah-rumah penduduk. Di dinding sepanjang lorong tersebut digambari dengan beraneka macam graviti. Biasanya, para remaja nakal sering meluapkan emosi mereka membuat coretan-coretan di dinding menggunakan pilox. Hingga terciptalah semua lukisan-lukisan abstrak ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun