“Jadi sudah memutuskan untuk selibat?” tanya Natasha.
Soso tertawa lagi, “Nggak lah, kayaknya nggak bakalan kuat. Masih sering tergoda liat cewek cakep, kayak kamu…” ups… keceplosan.
Giliran Natasha yang tertawa, “Kayaknya kamu lebih berbakat jadi pujangga deh ketimbang jadi pendeta…” katanya. “Rayuanmu itu lho… nggak ada pendeta yang suka menggombal…”
“Kan saya dah bilang, baru siswa, calon, masih jauuuh…” katanya.
“Turun dimana?” tanya Natasha kemudian.
“Aku pulang ke Gori…” jawab Soso, “Kamu?”
“Aku turun di Samptredia, nanti lanjut ke Batumi…” jawabnya
“Jauh ya... Sendirian aja?”
“Sendirian lah, kan dari tadi udah ketahuan…” jawabnya.
“Yaa kirain aja sama Bapak, si Abang, atau si Aa…”
Natasha ngakak sambil menutupi mulut dengan tangannya, padahal Soso suka melihat barisan giginya yang rapi. “Sumpah, kamu nggak bakat jadi pendeta!”