“Lah Bapak sendiri pengikut siapa? Isa atau Muhammad?” tanya Soso.
Pak Yedid tersenyum, “Kami pengikut Musa…”
“Terus, di mana para pengikut Musa sekarang?”
“Para pengikut Musa tak lagi punya tanah. Kami terjepit di antara pengikut Isa dan Muhammad. Hari ini kami harus tunduk pada para pengikut Isa, besok harus diperintah para pengikut Muhammad, lalu pengikut Isa lagi, lalu Muhammad lagi…” kata Pak Yedid. “Karena itu, kami kemudian menyebar meninggalkan kampung halaman sendiri, hanya untuk bertahan hidup dan tetap menjadi pengikut Musa!”
“Kenapa tidak menjadi pengikut salah satunya?” tanya Soso.
“Itu bukan soal mudah!” jawab Pak Yedid. “Tidak mungkin juga kan setiap saat harus berubah. Hari ini ikut Isa, besok ikut Muhammad…”
Soso mengangguk-angguk, ia mulai paham. “Dimana seharusnya pengikut Musa berada?” tanyanya kemudian.
“Seharusnya kami berada di Jerusalem!”
*****
BERSAMBUNG: (10) Solidaritas di Pabrik
Catatan: