Teori sibernetik memungkinkan siswa untuk memiliki kapabilitas belajar yang lebih lengkap, dengan kemampuan untuk berpikir kritis dan berimajinasi. Namun, terdapat kelemahan yang perlu diperhatikan, seperti terlalu menekankan pada sistem informasi yang dipelajari tanpa memperhatikan proses belajar secara menyeluruh, keterbatasan pengetahuan dan pemahaman akan mekanisme kerja otak, dan tidak cocok untuk semua situasi dan siswa.
Prinsip-prinsip belajar menurut aliran sibernetik melibatkan proses penerimaan, penyandian, penyimpanan, dan pengambilan kembali informasi dari ingatan. Teori-teori pemrosesan informasi yang dikembangkan oleh para ahli didasarkan pada tiga asumsi utama, yaitu adanya serangkaian tahapan pemrosesan informasi, perubahan bentuk dan isi informasi, dan kapasitas terbatas pada salah satu tahapan. Dari asumsi-asumsi tersebut, muncul teori tentang komponen struktur dan pengaturan alur pemrosesan informasi (proses kontrol), yang meliputi sensory receptor, working memory, dan long-term memory.
Teori belajar sibernetik menurut Landa mengidentifikasi dua proses berpikir yang berbeda: algoritmik dan heuristik. Proses algoritmikÂ
adalah berpikir secara sistematis, tahap demi tahap, dan lurus menuju tujuan tertentu, seperti saat menelpon atau mengoperasikan mesin mobil. Sementara itu, proses heuristik adalah berpikir divergen yang menuju beberapa tujuan sekaligus, seperti dalam memahami konsep dengan makna ganda seperti keadilan atau demokrasi.
Teori sibernetik menurut Pask dan Scott mengenalkan konsep tentang tipe peserta didik yang holistik dan tipe serial. Peserta didik tipe holistik cenderung memulai pembelajaran dari konsep yang umum ke yang lebih khusus, sementara peserta didik tipe serial cenderung menggunakan pendekatan berpikir algoritmik.
Implikasi dari diskusi tersebut adalah memperkuat teori belajar sibernetik secara teoritis maupun praktis. Teori ini berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu informasi, memengaruhi cara belajar sibernetik dengan peserta didik mengolah, memonitor, dan merencanakan strategi terkait informasi. Pentingnya "Sistem Informasi" dalam menentukan proses belajar juga ditekankan.
B. SARAN
Dengan terselesaikannya makalah ini, diharapkan pembaca bisa memahami dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari atau dalam lingkungan tertentu yang membutuhkan akan teori belajar sibernetik
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Muhammad, Ayu Puspita Sari, and Adriawan Maulana Tama. "Implikasi Teori Belajar Sibernetik dalam Proses Pembelajaran dan Penerapan IT di Era Modern." Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan (The Progressive & Fun Education Seminar) ke-2, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 2017. Hal 241-253
Abdurakhman, Omon, and Radit Khotamir Rusli. "Teori Belajar dan Pembelajaran." DIDAKTIKA TAUHIDI: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar vol 2.1 IAIN Kudus(2015).hal 18-20