Mohon tunggu...
Alifia DwiGustami
Alifia DwiGustami Mohon Tunggu... Psikolog - Baru baru

Ig : alfdw_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Looking for: Amour

3 Februari 2020   11:00 Diperbarui: 3 Februari 2020   11:02 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selepas demonstrasi selesai, murid-murid baru dipersilahkan untuk mengunjungi stan-stan ekstrakulikuler yang berjajar di aula sekolah. Di situlah tempat untuk meminta formulir pendaftaran dan juga konsultasi dengan senior.

Vanilla saat itu terpisah dengan teman-temannya karena yang lain mayoritas menyerbu club band dan club dance. Vanilla terus berjalan dan menemukan stand english club. Menurutnya, komunitas itu berisi anak-anak baik dan kegiatan-kegiatannya menarik juga.

"Wah! Akhirnya ada juga yang tertarik dengan club ini, Tiff!" Jessica, sang Ketua English Club tampak gembira dengan kedatangan the first new intern.

"Ini formulirnya," Tiffany memberikan selembaran kepada Vanilla, "Mengapa Kau berpikiran untuk masuk ke sini?" lanjutnya.

"Aku suka dengan club ringan seperti ini. Aku juga suka berbahasa Inggris ... begitulah!" jelas Vanilla yang langsung dimengerti oleh Jessica dan Tiffany.

"Datanglah ke rapat pertama kita minggu depan, ya! Kami sangat menunggu kehadiranmu dengan anggota baru yang lain ... jika ada." ujar Jessica dengan penuh harapan.

Di sisi lain, teman-temannya masih sibuk mengantri di stan band dan stan dance. Di sana terlihat Amber yang sedang berbicara dengan Travis. Vanilla terdiam sejenak di antara kerumunan orang banyak. Travis yang sedari tadi malas terus melihat muka Amber, menyempatkan melihat sekitar selagi berbicara. Dia menemukan tubuh mungil di antara kerumunan orang.

"Vanilla! Kemarilah!" panggil Travis yang membangunkan lamunan Vanilla. Lantas Vanilla menghampirinya dengan gugup.

"Ka-kalian ... saling kenal?" tanya Amber bingung.

"Iya, kami berkenalan pada saat upacara penerimaan siswa baru. Dia tampak seperti anak yang sedang mencari induknya ... saya kasihan padanya. Maka dari itu saya menghampirinya." jelas Travis dengan rinci yang membuat mulut Amber terbuka setelahnya.

Vanilla yang berdiri di samping Travis, sedari tadi tampak bergetar. Travis langsung tanggap dan bertanya. Namun, hanya dibalas dengan gelengan kepala.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun