Mohon tunggu...
Alief Rahman
Alief Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Bahasa dan Sastra

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Awan-awan Kastil Malbork

21 September 2021   18:29 Diperbarui: 25 September 2021   10:16 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Selamat datang di Rakiwa, apakah anda ingin pesan kamar?" pegawai tersebut menanyakan kepada Orin.

"Ya, tentu saja. Kami ingin tiga kamar terbaik yang dimiliki oleh penginapan ini" Rocco yang menjawab.

"Hei Rocco, kenapa harus tiga kamar?" Farliy dan Rene sepertinya kurang setuju. Pegawai itu memanggil anak buahnya.

"Tidak mungkin aku tidur dengan Rene." Orin menjawab.

"Tidak apa, anggap saja liburan bagi kita" Rocco dan Orin mengeluarkan senyum licik, lalu Farliy membayar tiga kamar tersebut, dan membagikan sisa kuncinya kepada dua pengawal tersebut.

"Oh iya, tolong jaga kuda kami di luar, berikan pelayanan khusus untuk tunggangan kami." Rocco menoleh ke arah kuda-kuda yang terikat di luar pintu.

"Baik, kami akan menjaga mereka dengan baik. Orang ini akan mengantar kalian ke kamar masing-masing" Pegawai tempat itu membawakan tas-tas yang sangat banyak ke kamar mereka.

Penginapan itu sangat besar, memiliki sepuluh lantai. Tempatnya bergaya jepang, pemiliknya kagum atas negeri itu dan membuat penginapannya seperti yang ada di Asia. 

Tempat ini sangat terkenal bagi orang-orang kaya dari berbagai tempat. Tentunya pelayanan tempat ini sangat baik, makanan serta minuman yang disiapkan sangat berbeda bagi orang eropa seperti mereka. Sesudah mengganti pakaian dan menaruh beberapa tas, mereka berjalan ke ruang makan di penginapan itu.

Menu makan malam hari ini adalah Sushi segar, Sashimi, daging Yakiniku, dan Ramen, dilengkapi dengan minum, teh Ocha hangat, susu sapi segar dan kaleng soda. Rocco si kelinci tidak bisa memakan ataupun meminum itu semua, jadi sahabatnya meminta buah-buahan dan sayuran segar untuk dirinya. Tetapi Farliy, Rene dan Orin mengamati orang-orang yang sedang makan, lantas mulai mencoba makanan asing yang belum pernah mereka coba.

"Apa ini?" Rene menunjuk Sushi menggunakan sendok.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun