Mohon tunggu...
alfiannur_gufron
alfiannur_gufron Mohon Tunggu... Guru - Guru di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6

Hobi : Menulis, membaca, foto dan videografi, basket, mengajar, belajar bahasa baru, dll. Kepribadian : INTP-T Topik konten favorit : Opini, cerpen, jurnalistik, puisi, kalam islami

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Sang Elang (Bab 8)

15 Agustus 2023   04:14 Diperbarui: 15 Agustus 2023   05:11 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                "Hentikan mobilmu tepat pada radius 30 meter dari Hanran." Aku mengingatkan Lampshade yang fokus mengendarai mobil van.

                Aura kewibawaannya terasa sangat kuat. Padahal, jarak kami masih pada radius 100 meter darinya. Hanran tetap seperti dulu yang kukenal. Sederhana, tatapan matanya tajam, berwibawa, dan memiliki fisik yang sangat kuat.

                "Berhenti disana."

                Suaranya benar-benar tegas dan menggambarkan sifat perintah yang mutlak untuk ditaati.

                Kami pun turun satu persatu, termasuk membawa Silver keluar dari mobil. Aku menengok ke belakang. Terlihat orang-orang berkerumun di radius 100 meter tanpa ada yang berani melewati radius tersebut. Kekuasaannya benar-benar mutlak.

                "Suatu kehormatan bagiku untuk bisa bertemu langsung denganmu kembali, Hanran." Sambutku berlutut, diikuti oleh kelompok Oraqle.

                "Berdiri."

                Aku pun menuruti perintahnya, termasuk kelompok Oraqle. Keheningan mulai menyelimuti kami. Jika ia belum mengizinkan seseorang untuk berbicara, maka tidak ada yang boleh menentangnya.

                "Wahai, anakku. Kau pastinya tahu bahwa jati diriku telah diketahui. Itulah sebabnya, kau melihat mereka semua tidak berani melewati batas kurang dari 100 meter dariku."

                "Tentu."

                "Aku telah menunggumu sejak lama. Tetapi, ada suatu peraturan tak tertulis yang menyatakan bahwa kita tidak akan pernah memilih pengganti kita sebelum suatu kejadian besar menimpa orang-orang sepertiku. Kuyakin seharusnya kau paham maksudku saat ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun