"Kalo ketemu lagi berarti jodoh," ucap Beni sambil cengengesan. Aku hanya diam tak menanggapi ucapan Beni yang tak masuk akal. Dia berjalan turun dari tribun yang sebelumnya melambaikan tangan padaku, menghampiri teman-temannya yang akan melakukan pemanasan.
Dari sini aku melihat Beni yang memimpin pemasanan, yang setelahnya melakukan teknik teknik dasar basket. Pertandingan selesai dengan score 37 - 25 yang dimenangkan oleh sekolah yang menguasai tribun, sma Pejuang. Pertandingan selanjutnya yaitu sma Beni dengan sma tetangganya. Tim Beni sudah mulai memasuki lapangan dan menempati tempatnya masing-masing di Zone Defense 2-3 yang dimana artinya Tim Beni berada didalam sebagai tim yang bertahan. Posisi play maker bahkan diisi oleh Beni. Aku simpulkan bahwa Beni adalah sang kapten basket.
Aura kepemimpinan Beni begitu menguar. Beni sepertinya benar benar berbakat dalam memimpin. Aku bahkan terkagum ketika dia memasukan bola kedalam ring lawan dengan teknik jump. Pertandingan selama 20 menit sudah berakhir. Kamu pasti tahu siapa yang menjadi pemenang dalam pertandingan basket putra yang terakhir hari ini, yap sma Taruna. Beni benar benar sesuatu.
Wasit yang turun ke lapangan meminta para juri untuk istirahat selama 15 menit. Dan waktu itu aku dan teman-teman yang lain gunakan untuk pemanasan dan latihan sebentar. Pertandingan basket putri, diawali dengan sma ku yang melawan sma lawan yang sudah sering bertemu, sma Generasi. Posisiku dibasket hanya sebagai center, tahu diri saja aku paling pendek ya walaupun ga terlalu pendek banget dengan tinggi 158cm. Karena posisiku ini aku berada didaerah bawah yang bertugas sebagai rebonder.
"Wah kita jodoh." Aku terlonjak kaget ketika Beni berdiri didepanku tiba-tiba, saat aku selesai mengikat tali sepatu yang sempat terlepas.
Beni terkekeh.
"Kenapa yakin banget?" tanyaku iseng.
"Lo percaya?" Bukannya menjawab, Beni malah bertanya balik.
"Percaya sama lo musyrik." Aku mengikat rambutku yang sedikit awut-awutan tanpa menatap Beni.
Mendengar jawabanku, Beni terbahak. Apanya yang lucu?
Lina, teman dekatku dieskul basket, menghampiriku. "Din, ayo buruan mau befering dulu."