"Sorry boleh nanya?"
"Ya?" Aku mendongak, menatap seorang cowo yang berdiri disampingku dengan kostum basketnya. Bandung, aku simpulkan itu karena nama sekolahnya terpampang jelas dikostumnya.
Dia duduk disampingku, "Sma mana yang lagi tanding?"
"Sma Pejuang lawan sma Pahlawan."
"Ikut tanding juga?" Aku kira dia hanya bertanya sekali. Dan soal tebakannya karena mungkin aku membawa ransel yang cukup berisi. Kalo hanya menonton mungkin membawa slingbag saja sudah cukup.
"Ikut," jawabku sekenanya. Jujur aku risih ngobrol banyak dengan orang asing.
"Dari sma mana?" Raut wajahnya kentara sekali penasaran.
"Sma Bahtera."
"Kenalin gua Beni dari sma Taruna." Dia mengulurkan tangan kanannya dan senyum manisnya terukir diwajahnya.
"Dini." Aku membalas jabatan tangannya dan tersenyum simpul.
Aku langsung melepaskan tanganku dari jabatan tanganya kala dia menatapku lekat dengan senyum yang masih terpasang diwajahnya. Untung suara dari loudespeaker yang memberitahukan bahwa pertandingan akan berakhir 15 menit lagi, mengalihkan perhatian Beni. Dari sudut ekor mataku, aku melihat dia berdiri dan menanggalkan tasnya dibahu kanannya.