"Maksudnya?" Beni sepertinya tak mengerti apa yang aku katakan, ya cukup berat bahasaku.
"Lo dengan perjodohan lo."
Mendengar ucapanku, Beni mengacak rambutnya frustasi.
"Jadi ini alasan lo kenapa kita ga bisa sama-sama?"
Aku diam mengiyakan.
"What do you mean Dini?!"
"Ya jelas jelas kita ga bisa sama-sama karena emang lo udah dijodohin. Lo pikir gua mau sama-sama sama cowo yang hatinya punya dua pelabuhan? Lo pikir gua mau?! ENGGA. Cewe mana sih yang mau hati cowonya dibagi sama cewe lain? Gaada Ben gaada," jelasku dengan nafas terengah engah. Aku lampiaskan perasaan yang sedari itu sudah menggelayut dihatiku.
"Din, kita masih sma soal perjodohan bukan waktu yang pas buat kita obrolin," ucap Beni menyakinkan.
Aku masih dengan pendirianku.
"Terus lo pikir pas udah waktunya lo dijodohin, lo buang gua gitu?." Aku tertawa miris.
"Bukan gitu maksud gua."