Aku bahkan hampir menyemburkan minuman yang sedang ku teguk, ya alhasil aku tersedak. Beni hendak membantuku tapi aku menahannya seolah hanya hal kecil.
"Kok lo bisa tahan ga makan nasi?"
"Ya mau gimana lagi," ucap Beni acuh tak acuh.
"Tapi berobat jalankan?"
"Jalan, cuma banyaknya minum obat."
"Pasti tersiksa ya," ucapku prihatin. Pake nanya lagi aku.
"Eum mungkin."
Kini keheningan menghampiri kami (lagi). Aku tak tau harus mengobrolkan apa setelah apa yang tadi kita bicarakan. Setelah lama berdiam diri dikantin, akhirnya Beni mengajakku untuk kembali ke lapangan. Kita masih tetap saling diam selama berjalan, sampai akhirnya dia memintaku untuk berhenti dilorong sekolah yang sepi.
"Kenapa? tanyaku penasaran.
"Gua mau ngomong sesuatu."
"Itu lo udah ngomong," ucapku cengengesan.