Mohon tunggu...
Arie Lesmana
Arie Lesmana Mohon Tunggu... Novelis - Saya hanya seorang pemuda yang hobi menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang mahasiswa yang selalu meng-upgrade diri dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aldo Faisal Umam: Tembok Rasa

25 Oktober 2021   03:51 Diperbarui: 25 Oktober 2021   14:33 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bahkan hampir menyemburkan minuman yang sedang ku teguk, ya alhasil aku tersedak. Beni hendak membantuku tapi aku menahannya seolah hanya hal kecil.

"Kok lo bisa tahan ga makan nasi?"

"Ya mau gimana lagi," ucap Beni acuh tak acuh.

"Tapi berobat jalankan?"

"Jalan, cuma banyaknya minum obat."

"Pasti tersiksa ya," ucapku prihatin. Pake nanya lagi aku.

"Eum mungkin."

Kini keheningan menghampiri kami (lagi). Aku tak tau harus mengobrolkan apa setelah apa yang tadi kita bicarakan. Setelah lama berdiam diri dikantin, akhirnya Beni mengajakku untuk kembali ke lapangan. Kita masih tetap saling diam selama berjalan, sampai akhirnya dia memintaku untuk berhenti dilorong sekolah yang sepi.

"Kenapa? tanyaku penasaran.

"Gua mau ngomong sesuatu."

"Itu lo udah ngomong," ucapku cengengesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun