Mohon tunggu...
Ainaya Safira
Ainaya Safira Mohon Tunggu... Guru - Jangan takut untuk mencoba

Memang baik menjadi orang hebat, tapi lebih hebat menjadi orang baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Detik Terakhir

6 Februari 2020   05:35 Diperbarui: 6 Februari 2020   05:39 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Hari menunjukkan pukul 04.00 WIB. Udara yang masih segar. Keadaan yang sepi jauh dari kata kebisingan. Kamis, jadwalnya untuk ulangan Biologi. Ya, mata pelajaran yang menjadi kesukaannya. Pagi hari memang menjadi andalannya untuk menghafal.

''Ris kamu sedang apa? Ko belum mandi? Ini kan sudah waktunya kamu mandi. Pasti kamu sedang menonton film FTV lagi ya? Haduh, kamu masih belum berubah saja. Sejak dulu sampai sekarang kamu sudah SMA, masih saja asik nonton film FTV.'' Ucap Ibu penuh keheranan.

''Ibu suka fitnah deh, aku lagi mengahafal untuk ulangan bu. Ibu tertipu haha.'' Balas Ristya dengan penuh senyuman.

''Yasudah cepat mandi.'' Suruh ibu kepada anaknya.

  (Sesampainya di sekolah)

''Hah? (wajah Ristya dengan heran). Siapa lagi sekarang menyimpan makanan ini kembali?'' Tanya Ristya.

''Sini-sini ris. Tenang dulu, kamu tidak usah takut. Selama ini yang sering menyimpan makanan di mejamu adalah Linggar. Bagiku, dia adalah sosok laki-laki yang romantic. Pintar, Ketua Kelas atau sering dibilang KM, baik, ramah, dan rajin. Ah sudah lah cocok denganmu. Aku sebagai sahabatmu dukung kalian.'' Ucap Nina.

''Apa sih kamu Nin, aku sedang focus cita-citaku. Kamu sendiri kan sudah mengetahuinya. Aku takut, jika nanti aku meresponnya cita-citaku akan terganggu. Apalagi dengan Ibu, aku harus membahagiakannya.'' Balas Ristya dengan wajah memelas.

''Eh ris kamu sudah remaja. Wajar saja jika ada yang menyukaimu. Jangan terlalu serius, nanti kamu stress.'' Jawab Nina penuh humor.

''Aku mengerti tentang itu ko, tapi keyakinanku akan tetap itu tidak bisa diganggu gugat. Aku masih focus cita-citaku yang masih harus aku capai.'' Balas Ristya kepada Nina.

''Yasudah. Itu hak kamu. Aku hanya menyampaikan amanat saja. Kamu sedang focus mengejar mimpi untuk menjadi atlit dan dia sedang focus mengejar untuk menjadi akmil. Ah cocok deh kalian, ko jadi aku sih yang baper sendiri.'' Ucap Nina tersenyum-senyum sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun