"Maaf," jawabnya terperanjat menoleh ke pria itu.
"Saya Ranti, Pak. Yang mau bekerja disini," ungkapnya.
"Oh ya. Silahkan, masuk!" jawabnya dengan wajah dingin.
"Terima kasih," balasnya lalu masuk ke rumah.
Berbagai keanehan seketika ia rasakan saat di dalam rumah. Seperti suasana gelap yang disebabkan seluruh gorden yang ditutup rapat. Udara yang terasa pengab dan sesekali tercium aroma asap dupa. Selain itu, seluruh perabotan dan pajangan tampak berdebu termasuk sofa yang ia duduki. Semua keanehan itu membuatnya bertanya-tanya kemana gerangan si penghuni rumah.
Dalam sepi dan sendiri, lima menit yang berlalu itu terasa seperti lima jam. Sementara orang yang ia harapkan untuk bertemu, belum juga muncul. Teringat pada pria misterius yang ditemui tadi, ia segera bangkit dan keluar menuju teras.
"Siapa dia? Kenapa ia raib? Kemana gerangan perginya?" gumamnya.
Dalam kegalauannya, ia terperanjat oleh bunyi HP-nya. Sebuah SMS masuk dari si  pemberi tawaran kerja. Di SMS pertamanya, ia memperkenalkan diri sebagai Ibu Hilda.
"Terima kasih sudah datang. Maaf telah menunggu. Saya sangat menghargai kesediaan anda untuk melakukan pekerjaan ini. Hari ini anda tidak perlu kerja dulu. Besok saja mulainya. Ada yang ingin ditanyakan?" katanya.
"Maaf, saya pikir saya akan bertemu Ibu disini," tanyanya.
"Saya ada di luar kota. Itu rumah Mama saya. Di rumah itu semua sudah ada yang mengurus. Sekarang jadi bertambah dengan kamu," jawabnya.