Mohon tunggu...
ahmad haes
ahmad haes Mohon Tunggu... -

Lahir di Bandung, besar di Jakarta. Hobi menulis, menggambar, mengajar, dan berorganisasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Muhajir Mahjur (Pengikut Aliran 'Sesat')

13 Desember 2011   10:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:22 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Oh!” desah Arif sambil mengangguk-angguk.

“Lalu, Abang ini siapanya?” tanya Arif kemudian.

“Temannya. Sebenarnya murid, tapi dia tak pernah mau disebut guru atau ustad. Sebutan ustad hanya digunakan orang-orang yang belum akrab dengannya. Dia sendiri meminta agar dirinya disebut Muhajir saja.”

“Kenapa dia minta disebut Muhajir?”

“Itu ada sejarahnya.”

“Lalu nama aslinya siapa?”

“Cukuplah kamu kenal dia sebagai Muhajir.”

Arif memperlihatkan sikap heran, tapi ia tak berani memprotes orang yang baru beberapa saat dikenalnya itu, yang tampaknya berusaha menyimpan sebuah rahasia.

“Menurut Abang, apa benar Ustad Muhajir itu sesat?”

“Yang saya tahu, orang-orang tidak mengerti cara pemahamannya. Biasa lah, pada umumnya orang kan menerima agama hanya sebagai sebuah paket kepercayaan, yang bahkan hanya diterima sebagai sebuah warisan dari nenek-moyang. Karena itu, ketika ada yang mencoba melakukan pengkajian kritis, muncul lah tuduhan sesat dan sebagainya.”

“Jawaban Abang mirip dengan jawaban teman saya,” kata Arif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun