Para seniman sedunia, bersatulah!
Catatan kaki:
[1] Remy Sylado, Musik Pop Indonesia: Satu Kebebalan Sang Mengapa, Jurnal Prisma, 1977. Yang dikliping oleh Kineruku, bisa diakses di: https://kineruku.com/arsip-satu-kebebalan-sang-mengapa/
[2] Erich Fromm, Seni Mencintai, Basa-Basi, Jogjakarta, 2018, hal: 39.
[3] Artikel yang ditulis oleh Misbahul Huda, Waktu dan Manusia, dalam kolom LSF Discourse, yang bisa diakses di: https://lsfdiscourse.org/waktu-dan-manusia/
[4] Pierre Bordieu, Pertanyaan-pertanyaan Sosiologi, IRCiSoD, Jogjakarta, 2020, hal: 268.
[5] Ibid, hal: 269.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H