Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pena Berdarah Mencabik Korupsi: Munculnya ‘Dark Justice’

1 Oktober 2015   11:38 Diperbarui: 1 Oktober 2015   12:11 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah pulang ke tanah kelahiran? Atau justru mencari tanah baru secara acak demi kamuflase pola?

Baru saja alternatif kedua berbisik berisik dari balik bilik benak, ketika Rasva melihat darah menetes dari huruf-huruf pada puisinya, membuatnya sigap menyelipkan pena ke balik lipatan lengan baju, untuk kemudian berlari seperti terbang ke arah sebuah desa… (Bersambung).

(Kisah ini hanya fiktif belaka. Dan jika ada nama lokasi serta orang-orang yang sekilas mirip, yakinlah bahwa hal itu tak lebih dari sekedar keusilan si pengarang cersil semau gue yang gemar menyentil kesana-kemari dengan amat menyebalkan. Dan biarlah dia melawan korupsi dengan caranya sendiri, terlepas dari begitu banyak ‘blok’ pro-kontra yang ada di Kompasiana. Salam…^_ )

 

Secangkir Kopi Legenda Silat Indonesia, Babad yang ke-6, Thornvillage-Kompasiana, Rabu dini hari dipenghujung September.

(Mohon pemaklumannya kepada rekan kompasianer yang berbeda pandangan, karena sejak awal nyemplung di blog bersama ini, sikap saya terhadap korupsi cukup jelas terekam dalam puisi serta artikel humaniora yang pernah diposting sebelum berkubang di cersil semau gue yang usil: LAWAN…!!! ).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun