Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Perempuan Remaja Ini Saya Belajar Banyak Hal

13 Juli 2015   01:21 Diperbarui: 13 Juli 2015   08:33 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan metode yang sama saya juga mampu untuk membuat kakaknya yang berusia 5 tahun, menjadi lebih pintar dari tetangganya yang kelas 2 SD, atau pada bidang-bidang tertentu bahkan jauh lebih cerdas dari tantenya yang SMP.

Saya tahu bagaimana merubah sekumpulan mahasiswa baru dan atau buruh pabrik yang katanya tak terdidik, menjadi pengusaha yang bebas finansial tanpa mereka perlu repot-repot berkecimpung di dalamnya.

Saya tahu bagaimana cara membuat seseorang memiliki berpuluh-puluh kartu kredit dari berbagai macam bank, personal loan, bahkan juga menjadi pemilik ‘bank’ dengan level tertentu, tak peduli jika misalnya seseorang itu cuma pekerja informal atau bahkan pengangguran sekalipun!

Dan saya juga tahu bagaimana merubah pengontrak rumah menjadi kontraktor rumah, memiliki bisnis tanpa tempat usaha, perusahaan tanpa kantor, atau sekedar bermain aman dalam bisnis yang paling tahan terhadap krisis.

Saya tahu semuanya, dan telah membuktikannya bersama begitu banyak siswa saya dan lebih banyak lagi orang yang pernah berinteraksi dengan saya.

Saya tahu semuanya. Terlalu banyak tahu hingga saya khawatir hanya memiliki dua yang saya tidak tahu: Tidak Tahu Diri dan Tidak Tahu Malu. Terlalu banyak tahu hingga seringkali saya merasa lebih hebat dari Dedi Corbuzier. Bukankah Dedi cuma mampu menyulap dengan trik khusus, di panggung yang cuma hiburan? Sementara saya mampu menyulap tanpa trik apapun, dengan kehidupan sebagai panggung saya.

Saya tahu semuanya, juga tahu bahwa banyak orang lain yang mampu untuk melakukannya. Hanya dengan teman yang tepat? Tentu lebih dari sekedar itu, yang kembali akan saya bagi dalam tulisan saya selanjutnya.

Dan saya juga tahu bahwa saya akan sangat menyesal karena pernah mengabaikan Mulan, saat suatu hari datang dan meminta untuk saya nikahi.

Bukan karena rupiah mengingat 32.000 USD yang ada di rekening saya saat itu tentu lebih dari cukup buat saya menikah dengan dia: Cuma dengan menjentikkan jari dan bersiul-siul di kamar mandi. Melainkan karena saya mencintai dan menyayangi Mulan: Dengan amat terlalu! Dan tak ingin situasi bisnis saya yang tengah memburuk saat itu turut dirasakan Mulan. Karena buat Mulan, saya cuma ingin yang paling sempurna, yang sayangnya tak pernah bisa saya berikan pada Mulan.

Dan setelah lebih dari ribuan hari, saya mulai berpikir bahwa jauh di dalam diri saya, ternyata saya tidak pernah ingin masuk UI, jadi sufi, atau mengalami berbagai kehidupan aneh yang pernah saya jalani. Karena saya –ternyata- pada akhirnya cuma ingin menjadi Si Bay enggak penting yang bisa bersama dengan orang terdekat saya. Cuma ingin jadi orang yang mungkin hanya akan mati karena tua dan bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut...

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun