Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Perempuan Remaja Ini Saya Belajar Banyak Hal

13 Juli 2015   01:21 Diperbarui: 13 Juli 2015   08:33 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Si Teh Susu ini jelas gegabah karena berani menantang pemahaman saya tentang pernak-pernik wanita, justru di saat teman-temannya menduga keras bahwa saya adalah suami entah siapa.

Telmikah Si Teh Susu? Saya tak berani menyebut itu, karena pada kisah selanjutnya justru saya banyak belajar tentang logika dan karakter kepadanya. Lugu mungkin kata yang paling tepat untuk dia sandang. Sehebat apapun karakter dan logika yang dia punya, keluguan adalah watak terkerasnya, yang sayangnya cukup menghambat untuk dia mencapai titik yang seharusnya, dan bukan sekedar yang sekarang dia punya.

Si Teh Susu tak pernah tahu bahwa dengan cara yang sama, saya bisa menebak sangat tepat pernik yang disandang seluruh teman kampus wanita. Selain Si Bintang tentunya, karena cuma Si Bintang satu-satunya teman cewek Kristen saya yang sholatnya libur melulu, hahahay...

Dengan cara yang sama pula saya tahu beraneka macam kacamata khusus itu, mulai dari yang standard hingga yang bisa dibuka cetrekannya dari depan, atau kacamata berkancing seperti yang biasa dipakai oleh ibu-ibu yang tengah menyusui.

Jangan tanya dari mana saya tahu semua itu. Jelas saya tak memiliki tampang dan bakat untuk menjadi penjahat kelamin, yang belajar dari satu wanita ke wanita lainnya dengan cara melucuti pakaian mereka.

Homokah saya? Orang buta juga tahu bahwa saya adalah lelaki yang sangat normal, hingga peluang dugaan bahwa saya tahu dengan cara mengenakannya sebagai koleksi pribadi bukanlah hipotesa yang valid.

Bahkan saya juga tahu titik-titik mana saja dari tubuh wanita yang apabila disentuh dengan teknik tertentu, dapat menimbulkan daya rangsang tertinggi. Hingga suatu titik saya mampu membangkitkan efek rangsang itu, tanpa saya harus menyentuh satupun titik-titik yang saya maksud tadi. Dan setelah uji coba satu-dua kali pada cewek dengan tipikal yang berbeda, hasilnya sungguh diluar perkiraan, yang sejak saat itu tak pernah lagi saya praktekkan kepada siapapun.

Jangan pernah berani salah menyentuh psikologis wanita saat mereka tengah mengalami siklus bulanan, karena seringkali pada titik ini mereka menjadi sangat picik dan tak rasional. Walau anehnya pada saat yang sama justru puncak tertinggi hasrat mereka untuk disayang.

Teori bahwa wanita selalu mampu tapi tak selalu mau, sementara lelaki selalu mau tapi tak selalu mampu? Dalam konteks seksual itu adalah kebenaran! Sama benarnya dengan betapa panjangnya waktu yang dibutuhkan wanita untuk satu kali siklus persiapan sel telur, yang dengan proses relatif sederhana tetap saja memakan waktu satu bulan, sementara dengan proses dan lebih kompleks dan berbelit lelaki cuma butuh waktu tiga hari setiap kali memproduksi sperma.

Tak perlu kau ragukan teori yang menyatakan bahwa wanita secara konstan memiliki kecenderungan untuk selalu mendekat, sementara lelaki seringkali tanpa di duga tiba-tiba menjauh sejenak, untuk kemudian kembali mendekat dengan lebih intens.

Atau betapa secara umum Kaum Adam banyak menilai wanita dengan indera penglihatan, sementara Sang Hawa sendiri justru lebih senang menggunakan indera pendengarnya untuk tujuan yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun