Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Perempuan Remaja Ini Saya Belajar Banyak Hal

13 Juli 2015   01:21 Diperbarui: 13 Juli 2015   08:33 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terasa amat mustahil buat saya bisa mempunyai pengalaman yang begitu unik dan tak biasa seperti dalam tulisan sebelumnya. Karena umumnya orang dengan track record seperti itu akan secara otomatis di-vonis cuma bisa jadi gembel, preman pasar, pengedar narkoba, atau paling terhormat mungkin jadi ‘Si Anu yang enggak penting banget’ yang menikah dan beranak pinak seperti marmut lalu mati karena tua dan bosan.

Lantas apa sebenarnya yang membuat hidup saya jadi berbeda?

Jelas bukan karena hidung saya yang agak panjang, sehingga membuat bibir saya jadi terlihat ‘enggak terlalu monyong’. Atau karena kulit pucat saya yang cocok untuk diberi peran obat panu. Dan –terutama sekali- tentu saja bukan karena ukuran ‘rudal’ saya yang sebesar burung gagak atau sepanjang dua jengkal karena memang yang saya punya ga se-ekstrim itu, hihihiy...

Teman yang tepat, itulah salah satu jawabannya. Tidak percaya? Mari kita buktikan bersama-sama.

Selain dengan keluarga, bersama siapa lagi kita berminat untuk menghabiskan waktu luang? Mencari buku? Naik gunung? Jalan ke mall atau melakukan hal-hal gila yang masih dalam batas kewajaran?

Sekedar curhat sambil telanjang bulat tentang segala masalah yang dihadapi? Mengirim kabar baik? Undangan ulang tahun? Pernikahan? Kelahiran bayi pertama? Bahkan saat tengah tersesat dalam kehidupanpun kita akan mengundang malaikat atau mungkin juga setan... dengan campur tangan mereka!

Saya sebut ‘teman yang tepat’ karena mungkin kita tak akan ragu untuk meminta nyaris kepada semua teman jika kehabisan uang, rokok, bahkan juga pembalut.

Tapi tak semua teman akan kita bebaskan untuk meminjam celana dalam saat mereka menginap, dan membiarkan mereka secara tak sengaja melihat betapa mulus atau bopengnya punggung dan bokong kita, serta hal-hal khusus lainnya yang ada dalam diri dan hidup kita.

Bukankah kita tahu bahwa tak semua teman mampu sehebat malaikat bagi kita? Banyak yang serupa dewa, yang selalu mendukung, memotivasi serta menutupi segala kekurangan yang dimiliki. Namun jauh lebih banyak lagi teman yang menjelma serigala, yang mencabik, memakan serta menghancurkan hingga tersisa luka menganga yang enggan reda.

Mulan, sebut saja begitu, nama ‘teman yang tepat’ saya tersebut. Cewek kecil, mungil, walau tentu jauh dari kata dekil. Tapi saya benar-benar ternganga dan tak menyangka bahwa sosok selemah itu, dapat melakukan hal-hal yang bahkan di alam bawah sadarpun saya tidak pernah membayangkannya!

Tahukah kau bagaimana perasaan bocah 15 tahun, yang kedinginan karena sakau, Mulan paksa naik taksi untuk berobat ke dokter khusus yang entah dia dapat informasi dari mana dan entah pula dengan uang siapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun