Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Semangkuk Kebahagiaan: Cerita di Balik Bubur Hangat

11 Oktober 2024   13:29 Diperbarui: 11 Oktober 2024   13:29 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/iralim*

1) Persiapan Ketan Hitam

Beras ketan hitam biasanya direndam selama beberapa jam atau semalaman untuk mempercepat proses memasak. Setelah direndam, beras dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran.

2) Memasak

Ketan hitam kemudian dimasak dengan air berlebih hingga lunak. Selama proses ini, beras akan menyerap air dan menjadi kenyal. Setelah matang, gula ditambahkan, dan masak hingga gula larut sepenuhnya.

3) Penyajian

Bubur ketan hitam dapat disajikan dalam keadaan hangat atau dingin, sesuai dengan preferensi. Santan kental biasanya dituangkan di atas bubur sebagai pelengkap, menambah cita rasa gurih dan aroma yang menggugah selera.

c. Variasi Nama dan Penyajian di Berbagai Daerah

1) Pulau Jawa

Di Pulau Jawa, hidangan ini lebih umum dikenal sebagai bubur ketan hitam.

2) Budaya Melayu

Di daerah yang dipengaruhi budaya Melayu, seperti di Malaysia dan Singapura, bubur ini sering disebut bubur pulut hitam.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun