Masyarakat dengan minat baca rendah mungkin kurang memahami isu-isu global yang kompleks, seperti perubahan iklim, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), atau dinamika politik internasional. Pengetahuan tentang tantangan global ini penting untuk membantu individu memahami bagaimana perubahan-perubahan tersebut memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka dan bagaimana mereka bisa beradaptasi. Tanpa pemahaman yang baik, masyarakat mungkin kurang siap dalam menghadapi dampak dari perubahan besar ini, seperti perubahan dalam pasar kerja atau kebijakan pemerintah.
c. Sulit Mengikuti Perubahan di Dunia Kerja
Dalam dunia kerja modern, perubahan teknologi dan kebutuhan keterampilan baru terjadi dengan cepat. Individu yang tidak memiliki kebiasaan membaca akan kesulitan untuk mengikuti perkembangan terbaru di bidang profesional mereka. Membaca buku atau artikel profesional adalah salah satu cara untuk terus memperbarui keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan. Jika seseorang tidak aktif dalam mencari pengetahuan baru, mereka mungkin akan kesulitan bersaing di dunia kerja yang semakin mengutamakan keterampilan adaptif, kreatif, dan inovatif.
d. Terbatasnya Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif
Membaca buku yang mendalam, terutama literatur non-fiksi, karya ilmiah, atau artikel analitis, dapat mengasah keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Keterampilan ini penting untuk memahami informasi secara lebih dalam, memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang tepat dalam situasi yang kompleks. Tanpa kebiasaan membaca yang baik, seseorang mungkin akan memiliki cara berpikir yang terbatas, lebih sulit menganalisis situasi, dan kurang kreatif dalam menghadapi tantangan. Mereka cenderung hanya menerima informasi yang sudah ada tanpa mempertanyakan keabsahannya atau menggali lebih dalam.
e. Kurang Mampu Menyerap Ide-ide Baru
Buku dan bahan bacaan lainnya adalah jendela menuju ide-ide baru yang bisa memperkaya perspektif seseorang. Seseorang yang tidak membaca akan terbatas pada sudut pandang dan pengalaman mereka sendiri, tanpa terpapar pada ide, budaya, atau filosofi lain yang dapat memperluas cara mereka memandang dunia. Misalnya, membaca tentang sejarah, budaya lain, atau teori ilmiah baru dapat membuka wawasan seseorang tentang bagaimana dunia bekerja dan bagaimana mereka bisa berperan dalam perubahan tersebut. Ketika minat baca rendah, kemampuan untuk menyerap dan memanfaatkan ide-ide baru ini sangat terbatas.
f. Kesulitan Beradaptasi dengan Teknologi Baru
Perkembangan teknologi yang pesat membutuhkan kemampuan belajar yang cepat dan terus-menerus, serta keterampilan literasi digital. Masyarakat yang tidak terbiasa membaca, terutama membaca materi yang berkaitan dengan teknologi atau sains, akan kesulitan untuk memahami dan menggunakan teknologi baru. Misalnya, tanpa membaca panduan, artikel, atau buku mengenai cara menggunakan perangkat lunak baru atau platform digital, mereka akan lebih lambat dalam beradaptasi. Hal ini dapat membuat mereka tertinggal dalam penggunaan teknologi yang bisa meningkatkan produktivitas atau kualitas hidup.
g. Kurangnya Kemampuan untuk Memahami Informasi Secara Mendalam
Masyarakat yang memiliki minat baca rendah cenderung kesulitan memahami informasi yang lebih kompleks atau mendalam. Membaca tidak hanya tentang menyerap informasi secara pasif, tetapi juga tentang menganalisis, memproses, dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah ada. Tanpa kebiasaan membaca, kemampuan seseorang untuk memahami topik yang lebih rumit, seperti masalah ekonomi, politik, atau lingkungan, akan terbatas. Ini akan membuat mereka lebih mudah terpengaruh oleh informasi yang salah atau tidak akurat, serta kesulitan dalam membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi tersebut.