Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

UNESCO: Minat Baca di Indonesia Masih Rendah, Tantangan dan Solusi Bagi Literasi Nasional

9 Oktober 2024   09:59 Diperbarui: 9 Oktober 2024   10:06 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/freepik 

Dengan meningkatnya penggunaan teknologi digital, e-book, artikel jurnal, dan platform bacaan online harus lebih mudah diakses oleh masyarakat umum. Ini akan membantu mereka mendapatkan informasi yang up-to-date tentang berbagai inovasi.

d. Edukasi tentang Pentingnya Pemahaman Mendalam terhadap Inovasi

Masyarakat perlu diedukasi tentang pentingnya memahami inovasi dengan lebih mendalam, bukan hanya pada level permukaan. Kampanye yang mengajarkan bagaimana teknologi atau inovasi baru dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari bisa membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi.

Dengan meningkatkan kebiasaan membaca, masyarakat akan lebih siap dalam menghadapi inovasi dan perubahan zaman, serta lebih mampu memahami dan memanfaatkan informasi baru untuk pengembangan diri dan masyarakat mereka.

3. Kualitas Pendidikan yang Rendah 

Minat baca yang rendah pada siswa memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan mereka dalam memahami materi pelajaran serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa rendahnya minat baca mempengaruhi kemampuan akademis dan keterampilan berpikir kritis siswa:

a. Pemahaman Materi Pelajaran yang Terbatas

Membaca adalah keterampilan dasar yang mendukung pemahaman terhadap hampir semua materi pelajaran, mulai dari bahasa, matematika, hingga ilmu pengetahuan. Siswa yang jarang membaca memiliki kosakata yang terbatas, yang memengaruhi kemampuan mereka dalam memahami konsep-konsep yang lebih kompleks. Saat siswa tidak terbiasa membaca secara teratur, mereka akan kesulitan mencerna teks yang lebih panjang, memahami makna dalam konteks yang lebih dalam, atau menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya. Ini menghambat pemahaman materi pelajaran yang lebih tinggi dan membuat siswa cenderung hanya menghafal informasi tanpa benar-benar memahaminya.

b. Kurangnya Keterampilan Berpikir Kritis

Berpikir kritis membutuhkan kemampuan untuk menganalisis informasi, mempertanyakan asumsi, mengevaluasi bukti, dan membuat kesimpulan yang logis. Membaca adalah salah satu cara paling efektif untuk melatih keterampilan ini, karena siswa diajak untuk berpikir lebih dalam, menelusuri argumen, serta mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda. Ketika minat baca rendah, siswa jarang terpapar pada bahan bacaan yang memancing refleksi mendalam atau analisis kritis. Mereka tidak terbiasa mengajukan pertanyaan tentang apa yang mereka baca atau menghubungkan informasi dengan konteks yang lebih luas, yang sangat diperlukan dalam berpikir kritis.

c. Kemampuan Membaca yang Kurang Memadai Menghambat Pemahaman Soal Ujian

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun