Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

UNESCO: Minat Baca di Indonesia Masih Rendah, Tantangan dan Solusi Bagi Literasi Nasional

9 Oktober 2024   09:59 Diperbarui: 9 Oktober 2024   10:06 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/freepik 

c. Menyediakan Konten yang Relevan di Media Sosial

Untuk mendorong minat baca, konten yang relevan dan berkualitas mengenai literasi dapat dipromosikan di media sosial. Banyak influencer atau tokoh publik bisa membantu mempromosikan pentingnya membaca melalui platform media sosial, dengan berbagi rekomendasi buku atau diskusi literasi online.

d. Mengurangi Distraksi Digital

Menggunakan fitur seperti "mode tidak terganggu" atau aplikasi pengelola waktu dapat membantu pengguna mengurangi gangguan dari notifikasi media sosial atau aplikasi lain saat membaca. Fokus pada aktivitas membaca tanpa terganggu oleh teknologi dapat membantu seseorang mengembangkan kemampuan konsentrasi dan pemahaman yang lebih baik.

e. Mengintegrasikan Literasi dengan Teknologi

Sekolah dan lembaga pendidikan dapat menciptakan program literasi yang menggabungkan teknologi dengan buku. Misalnya, membaca buku secara fisik bisa diikuti dengan diskusi di platform digital atau penugasan kreatif berbasis teknologi untuk memastikan siswa tetap tertarik pada literasi tanpa melepaskan diri dari teknologi.

Dengan pendekatan yang seimbang, teknologi tidak perlu dilihat sebagai penghalang bagi minat baca, tetapi sebagai sarana yang bisa mendukung perkembangan literasi dalam era digital.

4. Kurangnya Kesadaran Akan Pentingnya Membaca 

Masyarakat yang belum sepenuhnya menyadari manfaat membaca bagi pengembangan diri dan pengetahuan adalah salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca di Indonesia. Banyak orang masih menganggap membaca sebagai kegiatan yang tidak penting atau hanya sekadar hobi, padahal membaca memiliki banyak manfaat yang dapat berdampak positif bagi pengembangan diri, karier, dan pengetahuan seseorang. Berikut penjelasan mengapa kesadaran tentang manfaat membaca masih kurang dan bagaimana hal ini memengaruhi kehidupan masyarakat:

a. Kurangnya Pemahaman tentang Dampak Jangka Panjang Membaca

Masyarakat mungkin belum sepenuhnya menyadari bahwa membaca secara rutin dapat memberikan dampak besar dalam jangka panjang, baik dalam hal pengembangan diri maupun peningkatan pengetahuan. Membaca buku memberikan akses ke berbagai sudut pandang, ide, dan pengetahuan baru yang dapat memperluas wawasan seseorang. Namun, karena manfaat ini tidak langsung terlihat dalam waktu singkat, banyak orang yang tidak memahami pentingnya membaca sebagai investasi jangka panjang bagi diri mereka.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun