b. Kurangnya Edukasi tentang Manfaat Membaca di Sekolah dan Keluarga
Di banyak sekolah, membaca sering kali hanya dipandang sebagai tugas wajib untuk menyelesaikan kurikulum, tanpa penekanan pada bagaimana kegiatan membaca dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kecerdasan emosional. Keluarga juga jarang menanamkan kebiasaan membaca sejak dini, sehingga anak-anak tidak tumbuh dengan pemahaman bahwa membaca adalah kegiatan yang bermanfaat. Padahal, jika sejak kecil mereka diajarkan tentang pentingnya membaca, mereka akan lebih cenderung melanjutkan kebiasaan ini hingga dewasa.
c. Keterbatasan Akses ke Bahan Bacaan Berkualitas
Masyarakat di daerah pedesaan atau wilayah terpencil mungkin tidak memiliki akses yang memadai terhadap bahan bacaan berkualitas seperti buku, majalah, atau jurnal ilmiah. Hal ini mengurangi peluang mereka untuk mengembangkan minat baca. Di sisi lain, buku atau sumber bacaan yang mereka temui mungkin kurang menarik atau tidak relevan dengan minat atau kebutuhan mereka. Akibatnya, masyarakat kurang terdorong untuk membaca dan menggali lebih banyak pengetahuan yang bisa memperkaya kehidupan mereka.
d. Pengaruh Budaya dan Lingkungan
Di banyak komunitas, budaya membaca belum menjadi kebiasaan yang umum. Sebaliknya, kegiatan lain seperti menonton televisi, bermain game, atau menggunakan media sosial lebih dominan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa dukungan lingkungan yang mendorong budaya membaca, sulit bagi individu untuk melihat membaca sebagai kegiatan yang bermanfaat atau bahkan menarik. Ketika orang di sekitar mereka tidak membaca, mereka juga cenderung menilai bahwa membaca bukanlah sesuatu yang penting.
e. Kurangnya Kesadaran tentang Hubungan Antara Membaca dan Karier
Banyak orang belum menyadari bahwa membaca dapat memberikan manfaat langsung bagi karier dan kehidupan profesional mereka. Membaca buku-buku tentang keterampilan tertentu, pengembangan karier, atau literatur profesional dapat membantu meningkatkan kualifikasi dan kompetensi di tempat kerja. Selain itu, dengan memperluas pengetahuan melalui membaca, seseorang bisa menjadi lebih kreatif, inovatif, dan mampu berpikir lebih kritis dalam menghadapi tantangan pekerjaan.
f. Menganggap Membaca Sebagai Aktivitas yang Membosankan
Masyarakat yang belum menyadari manfaat membaca mungkin menganggapnya sebagai kegiatan yang membosankan atau terlalu serius. Mereka mungkin tidak memahami bahwa ada berbagai jenis bacaan yang dapat menghibur sekaligus mendidik, seperti novel fiksi, biografi, atau buku pengembangan diri. Stigma bahwa membaca hanya untuk kalangan tertentu atau hanya melibatkan buku-buku berat sering kali membuat orang enggan memulai kebiasaan membaca, padahal mereka bisa mulai dengan bahan bacaan yang lebih ringan sesuai dengan minat mereka.
g. Minimnya Pemahaman tentang Manfaat Kognitif dan Emosional Membaca