c. Sulit Mengikuti Perubahan di Dunia Pendidikan
Dunia pendidikan terus berkembang dengan adanya metode baru, teori pembelajaran, serta inovasi dalam penggunaan teknologi pendidikan. Masyarakat yang jarang membaca mungkin tidak mengikuti perkembangan ini, sehingga kurang memahami pentingnya pendekatan baru seperti blended learning, flipped classroom, atau penggunaan platform digital dalam proses belajar-mengajar. Kurangnya pemahaman ini dapat memengaruhi cara mereka beradaptasi terhadap perubahan dalam sistem pendidikan, baik sebagai orang tua, siswa, atau pendidik.
d. Ketergantungan pada Informasi Cepat dan Instan
Orang yang kurang membaca cenderung lebih mengandalkan informasi instan yang bersifat singkat dan cepat, seperti yang tersedia di media sosial atau platform berita online. Meskipun informasi ini berguna untuk mengetahui peristiwa terkini, sering kali informasi ini tidak cukup mendalam untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang suatu inovasi atau perkembangan baru. Misalnya, inovasi dalam bidang medis atau lingkungan membutuhkan waktu dan sumber daya yang mendalam untuk dipahami, dan hanya bisa diperoleh melalui bacaan yang lebih panjang dan terstruktur.
e. Sulit Memahami Kompleksitas Inovasi dan Perubahan Sosial
Inovasi dan perubahan sosial sering kali melibatkan banyak faktor yang saling terkait dan kompleks. Sebagai contoh, perubahan dalam kebijakan iklim, inovasi teknologi hijau, atau tren ekonomi global memerlukan pemahaman tentang bagaimana berbagai elemen bekerja bersama untuk menghasilkan dampak tertentu. Masyarakat yang kurang membaca akan kesulitan memahami kompleksitas ini dan mungkin hanya melihat perubahan secara dangkal. Mereka akan menghadapi tantangan dalam menghubungkan informasi yang mereka peroleh dengan konteks yang lebih luas, sehingga sulit untuk memahami dampak jangka panjang dari inovasi tersebut.
f. Minimnya Literasi Informasi Membuat Rentan terhadap Disinformasi
Masyarakat yang tidak terbiasa membaca cenderung memiliki literasi informasi yang rendah, yaitu kemampuan untuk mengevaluasi sumber informasi dan memahami keabsahannya. Dalam era digital yang dipenuhi dengan hoaks dan disinformasi, literasi informasi sangat penting untuk menyaring informasi yang benar dan valid. Tanpa kebiasaan membaca yang baik, seseorang lebih mudah terpengaruh oleh informasi yang salah atau tidak akurat tentang inovasi atau perkembangan baru, yang bisa menyesatkan pemahaman mereka tentang topik tersebut.
g. Kurangnya Pemahaman tentang Konteks dan Dampak Inovasi
Inovasi sering kali memiliki dampak jangka panjang dan kompleks yang memerlukan pemahaman mendalam untuk sepenuhnya dihargai. Misalnya, inovasi dalam energi terbarukan atau perubahan dalam kebijakan ekonomi global memerlukan bacaan yang mendalam tentang latar belakang, manfaat, serta tantangan yang dihadapi. Masyarakat yang kurang membaca mungkin hanya melihat manfaat langsung dari inovasi tersebut tanpa memahami konteks lebih luas, seperti dampak lingkungan, sosial, atau ekonomi yang lebih luas. Tanpa pemahaman ini, mereka akan kesulitan mengantisipasi atau merespons dampak dari inovasi tersebut.
h. Terbatasnya Kemampuan Beradaptasi dengan Perubahan dalam Dunia Kerja