Selain berdampak pada kesehatan fisik, real food juga berperan dalam kesehatan mental dan emosional anak. Penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya nutrisi, seperti ikan yang kaya omega-3 dan sayuran yang mengandung vitamin B, membantu meningkatkan fungsi otak dan stabilitas suasana hati. Pola makan yang sehat dapat mengurangi risiko gangguan suasana hati, seperti kecemasan dan depresi, pada anak-anak.
5. Membangun Keterlibatan dalam Memilih dan Menyiapkan Makanan
Menerapkan pola makan real food di rumah juga bisa menjadi kesempatan untuk melibatkan anak-anak dalam memilih dan menyiapkan makanan. Mengajak anak-anak ke pasar untuk memilih buah dan sayuran segar, atau mengundang mereka membantu menyiapkan makanan di dapur, membuat mereka lebih sadar akan pentingnya makanan sehat dan lebih tertarik untuk mencobanya. Ini juga dapat menjadi momen berharga untuk mengajarkan keterampilan hidup yang penting, seperti memasak dan pemahaman tentang nutrisi.
6. Mendukung Kebersamaan Keluarga
Selain aspek kesehatan, menyajikan makanan real food di rumah juga mendukung waktu berkualitas bersama keluarga. Momen makan bersama di meja makan, dengan hidangan yang segar dan bergizi, bisa menjadi kesempatan untuk berinteraksi, berbicara, dan mempererat hubungan keluarga. Selain itu, anak-anak yang makan bersama keluarga mereka lebih cenderung memiliki kebiasaan makan yang lebih sehat dan pola hidup yang lebih seimbang.
Dengan mengadopsi pola makan real food di rumah, keluarga tidak hanya mendapatkan manfaat kesehatan yang langsung, tetapi juga membentuk fondasi yang kuat untuk kebiasaan makan sehat yang bertahan seumur hidup.
Mengenalkan Real Food pada Anak-anak dan LansiaÂ
1. Libatkan Anak-anak dalam Proses MemasakÂ
Mengajak anak-anak untuk terlibat langsung dalam memilih dan menyiapkan makanan dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan minat mereka terhadap makanan sehat dan membuat mereka lebih bersemangat mencoba makanan baru. Berikut beberapa cara bagaimana melibatkan anak-anak dalam proses ini dapat memberikan dampak positif:
a. Membangun Ketertarikan pada Makanan Sehat
Anak-anak yang diajak memilih bahan makanan segar di pasar, seperti buah-buahan, sayuran, dan bahan makanan lainnya, cenderung lebih tertarik pada makanan yang mereka pilih sendiri. Proses ini memberi mereka rasa memiliki terhadap makanan yang mereka makan, yang pada akhirnya meningkatkan keinginan mereka untuk mencobanya. Misalnya, jika mereka memilih wortel, mereka akan lebih penasaran dengan rasa dan manfaat dari sayuran tersebut.