Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Real Food: Kembali ke Akar, Menuju Kesehatan yang Lebih Alami

5 Oktober 2024   06:40 Diperbarui: 5 Oktober 2024   06:49 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Buat Makanan yang Menarik 

Menyajikan makanan dengan tampilan yang menarik dan warna-warni adalah strategi efektif untuk menarik minat anak-anak, terutama dalam hal mengonsumsi makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran. Anak-anak cenderung lebih tertarik pada makanan yang terlihat cerah dan bervariasi, karena tampilan yang menyenangkan dapat meningkatkan selera makan mereka. Berikut adalah beberapa alasan mengapa menyajikan makanan dengan tampilan menarik dapat membantu anak-anak lebih terbuka terhadap makanan sehat:

a. Visual yang Menarik Meningkatkan Daya Tarik Makanan

Anak-anak sangat dipengaruhi oleh rangsangan visual, termasuk dalam hal makanan. Makanan yang berwarna-warni dan disusun secara menarik dapat mencuri perhatian mereka dan membuat mereka ingin mencoba makanan tersebut. Menggunakan berbagai macam warna dari sayuran dan buah-buahan, seperti hijau dari brokoli, merah dari tomat, oranye dari wortel, dan ungu dari bit, dapat menciptakan piring yang tampak cerah dan menggugah selera. Warna-warna alami ini tidak hanya menarik, tetapi juga menunjukkan keberagaman nutrisi.

b. Meningkatkan Keterlibatan dalam Makan

Dengan membuat makanan yang menarik secara visual, anak-anak merasa lebih terlibat dalam pengalaman makan mereka. Misalnya, menyajikan sayuran dalam bentuk yang menyenangkan seperti potongan wortel berbentuk bintang atau bunga dari timun akan membuat makanan lebih terlihat seperti permainan bagi mereka. Keterlibatan ini meningkatkan rasa penasaran anak-anak, sehingga mereka lebih mungkin untuk mencoba makanan yang sebelumnya mungkin mereka tolak.

c. Memperkenalkan Makanan Baru dengan Lebih Mudah

Salah satu tantangan orang tua adalah memperkenalkan makanan baru kepada anak-anak, terutama sayuran yang mungkin mereka anggap tidak menarik. Menyajikan makanan baru dengan cara yang unik dan kreatif dapat mengurangi resistensi mereka terhadap makanan tersebut. Misalnya, membuat "wajah" dari bahan-bahan seperti paprika, tomat ceri, dan zaitun di atas roti panggang atau salad dapat membuat makanan baru terasa lebih menyenangkan dan memudahkan anak-anak untuk menerima makanan yang belum pernah mereka coba sebelumnya.

d. Mengajarkan Konsep Makan Seimbang

Menyusun makanan secara warna-warni juga bisa menjadi cara untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya makan makanan yang seimbang. Setiap warna makanan alami mewakili jenis nutrisi yang berbeda. Misalnya, sayuran hijau kaya akan vitamin K, buah-buahan berwarna oranye dan kuning kaya vitamin C dan A, dan makanan ungu mengandung antioksidan yang tinggi. Dengan menyajikan berbagai warna, anak-anak belajar bahwa makanan yang sehat terdiri dari kombinasi berbagai jenis nutrisi yang baik untuk tubuh.

e. Membuat Makanan Sehat Lebih Menyenangkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun