Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Real Food: Kembali ke Akar, Menuju Kesehatan yang Lebih Alami

5 Oktober 2024   06:40 Diperbarui: 5 Oktober 2024   06:49 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

c. Beberapa Jenis Kanker

Beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar, payudara, dan prostat, telah dikaitkan dengan pola makan yang tidak sehat, khususnya yang tinggi lemak jenuh, daging olahan, dan gula. Makanan olahan sering kali mengandung bahan pengawet dan zat kimia yang dapat memicu peradangan dan merusak sel-sel tubuh, yang pada akhirnya dapat memicu perkembangan kanker.

Sebaliknya, real food mengandung senyawa-senyawa yang bersifat melawan kanker. Sayuran, terutama sayuran cruciferous seperti brokoli, kubis, dan kembang kol, mengandung senyawa antioksidan dan fitokimia yang membantu melawan pertumbuhan sel kanker. Buah-buahan berwarna terang seperti berry kaya akan polifenol, yang juga dikenal sebagai pelindung tubuh terhadap perkembangan kanker. Serat dalam real food juga membantu mempercepat proses pembuangan limbah dan zat karsinogen dari tubuh, mengurangi risiko kanker usus besar.

d. Manfaat Umum dari Pola Makan Berbasis Real Food

Real food tidak hanya menawarkan perlindungan terhadap penyakit tertentu, tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan. Nutrisi yang seimbang dan alami dari makanan utuh membantu tubuh untuk melawan peradangan, menjaga fungsi organ yang optimal, dan mempercepat pemulihan dari penyakit.

Secara keseluruhan, pola makan berbasis real food membantu mencegah penyakit kronis dengan memberikan nutrisi yang mendukung fungsi tubuh, mengurangi risiko peradangan, serta membantu menjaga keseimbangan hormon dan metabolisme.

4. Lingkungan yang Lebih Baik 

Produksi makanan olahan tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan, tetapi juga pada lingkungan. Proses yang terlibat dalam pembuatan makanan olahan---mulai dari pemrosesan bahan mentah, penggunaan bahan kimia dan pengawet, hingga pengemasan dan distribusi---sering kali menghasilkan limbah yang signifikan dan membutuhkan energi dalam jumlah besar, yang berkontribusi pada emisi gas rumah kaca dan jejak karbon yang besar.

Berikut beberapa cara bagaimana produksi makanan olahan memengaruhi lingkungan dan bagaimana pola makan berbasis real food dapat membantu mengurangi dampak negatifnya:

a. Limbah Kemasan

Makanan olahan biasanya dikemas dalam plastik, aluminium, dan berbagai bahan kemasan lain yang sulit didaur ulang. Proses pengemasan ini tidak hanya memerlukan banyak energi, tetapi juga menghasilkan sampah yang sebagian besar berakhir di tempat pembuangan akhir atau bahkan mencemari lautan. Limbah plastik, khususnya, membutuhkan ratusan tahun untuk terurai dan menyebabkan masalah serius bagi ekosistem, termasuk kehidupan laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun