Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tirai Gelap: Intrik Suap di Balik Koridor DPR RI

15 Juni 2024   07:09 Diperbarui: 15 Juni 2024   07:09 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan informasi baru dan pengakuan dari Budi, Arjuna tahu bahwa dia harus bertindak cepat. Dia segera menghubungi Dimas dan Maya untuk mengatur perlindungan bagi Budi dan keluarganya serta menyusun rencana untuk melawan ancaman baru ini.

Di sisi lain, Pak Bram yang kini berada di penjara tidak tinggal diam. Dia masih memiliki pengaruh kuat dan jaringan luas yang siap melakukan apapun untuk melindungi kepentingan mereka. Melalui kontak-kontaknya, dia berusaha untuk membalas dendam dan menghancurkan Arjuna.

Beberapa hari kemudian, Arjuna menerima panggilan mendesak dari Maya. "Pak, ada informasi dari sumber tepercaya bahwa mereka merencanakan sesuatu yang besar. Mereka mungkin akan mencoba menjebak Anda dengan tuduhan palsu."

Arjuna merasa tekanan semakin meningkat, tetapi dia tidak boleh mundur. "Kita harus lebih waspada dan memastikan semua langkah kita terlindungi. Aku akan menghubungi pihak berwenang dan memberitahu mereka tentang ancaman ini."

Malam itu, Arjuna dan timnya bekerja dengan intensitas tinggi. Mereka menyusun strategi untuk menghadapi segala kemungkinan dan memastikan semua bukti yang mereka miliki disimpan dengan aman.

Namun, situasi berubah menjadi semakin berbahaya ketika Arjuna menemukan bahwa ada pengkhianat di dalam timnya sendiri. Seorang anggota staf yang telah lama bekerja dengannya ternyata bekerja untuk jaringan korupsi dan memberikan informasi kepada mereka.

Arjuna merasa marah dan kecewa. "Bagaimana kamu bisa melakukan ini? Kamu mengkhianati kepercayaan kami!" teriaknya saat konfrontasi dengan pengkhianat tersebut.

Staf tersebut, dengan wajah penuh penyesalan, menjawab, "Mereka mengancam keluargaku. Aku tidak punya pilihan."

Arjuna tahu, pengkhianatan ini bukan hanya tentang ketakutan dan ancaman, tetapi juga tentang kekuasaan dan pengaruh yang gelap. Dia harus mengambil langkah tegas untuk mengamankan timnya dan melindungi mereka dari ancaman yang lebih besar.

Dengan bukti yang ada dan pengakuan dari pengkhianat tersebut, Arjuna bekerja sama dengan pihak berwenang untuk melakukan operasi besar-besaran. Mereka menangkap lebih banyak anggota jaringan korupsi dan mengungkap lebih banyak skandal yang selama ini tersembunyi.

Di tengah badai yang terus berlanjut, Arjuna tetap berdiri teguh. Dia tahu, perjuangan ini belum berakhir, tetapi setiap langkah yang diambil mendekatkan mereka pada keadilan yang sejati. Di tengah kegelapan dan pengkhianatan, cahaya harapan semakin terang, menunjukkan jalan menuju masa depan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun