Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jerat Senja di Negeri Para Bedebah

3 Maret 2024   14:11 Diperbarui: 3 Maret 2024   14:11 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Menyatakan terdakwa Senja Permata dan Bara Wijaya tidak bersalah atas tuduhan pembobolan data dan pencemaran nama baik," ucap hakim dengan lantang.

Senja dan Bara langsung bersorak gembira. Air mata bahagia mengalir di pipi mereka. Keadilan pada akhirnya berpihak kepada mereka. Sorak-sorai juga bergema di ruang sidang. Para pengunjung yang selama ini mendukung Senja dan Bara bersorak sorai merayakan kemenangan mereka. Di luar ruang sidang, Senja dan Bara langsung dikerubungi wartawan yang berebut untuk mewawancarai mereka.

"Bagaimana perasaan Anda setelah dinyatakan tidak bersalah?" tanya seorang wartawan kepada Senja.

Senja tersenyum lebar. "Perasaan saya tentu saja senang. Ini membuktikan bahwa kebenaran akan selalu menang, meskipun jalan yang ditempuh berat dan penuh rintangan."

Bara menambahkan, "Ini bukan hanya kemenangan kami, tetapi kemenangan seluruh masyarakat yang selama ini bersuara melawan ketidakadilan."

Senja dan Bara pun dibebaskan dari tahanan. Mereka disambut meriah oleh paman Senja, rekan-rekan aktivis, dan para pendukung mereka. Perjuangan Senja dan Bara belum usai. Mereka bertekad untuk terus mengungkap kasus korupsi yang melibatkan Bagas Wijaya.

"Kekuasaan Bagas harus dijatuhkan," ucap Bara lantang. "Kita akan terus berjuang sampai keadilan yang sesungguhnya terwujud."

Senja mengangguk setuju. "Para koruptor harus dihukum. Kita tidak boleh tinggal diam."

Di tengah kerumunan, Senja dan Bara saling pandang. Mereka tahu, perjuangan mereka baru saja dimulai. Masih banyak rintangan yang harus mereka hadapi. Namun, dengan keyakinan yang kuat dan dukungan dari banyak pihak, Senja dan Bara yakin mereka bisa memenangkan perjuangan melawan para koruptor dan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Bab 9: Karma itu Bernama Penjara

Sejak dibebaskan dari tahanan, Senja dan Bara menjadi sorotan publik. Mereka diundang ke berbagai acara talkshow dan diskusi untuk menceritakan pengalaman mereka melawan Bagas Wijaya. Meskipun namanya melambung, Senja dan Bara tak jemawa. Mereka tetap fokus pada tujuan utama mereka, yakni mengungkap kasus korupsi yang melibatkan Bagas Wijaya. Dengan bantuan Daniel, pengacara mereka, Senja dan Bara berhasil mengumpulkan lebih banyak bukti. Mereka menemukan aliran dana mencurigakan dari perusahaan milik Bagas ke rekening para pejabat dan pengusaha. Bukti-bukti tersebut diserahkan kepada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). KPK pun bergerak cepat. Mereka memanggil Bagas Wijaya untuk dimintai keterangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun