Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Bawah Bayang-Bayang Kekuasaan: Kebangkitan Banteng di Luar Arena

29 Februari 2024   15:37 Diperbarui: 29 Februari 2024   15:41 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yono, apa yang barusan kamu lakukan?" tanya Watimaga, suaranya dingin dan penuh kekecewaan.

Yono tertunduk, ia tak berani menatap mata ketua partainya. "Bu, saya..."

"Kau sudah mengkhianati partai, mengkhianati rakyat," lanjut Watimaga, suaranya bergetar menahan emosi. "Kami akan mengambil tindakan tegas terhadapmu."

Para anggota fraksi lain menatap Yono dengan tatapan penuh kekecewaan. Mereka tak menyangka, salah satu rekan mereka tega membelot demi kepentingan pribadi.

Yono terdiam, rasa penyesalan dan malu menyiksa batinnya. Ia telah tergoda oleh bisikan kekuasaan dan jabatan, mengabaikan janji kesetiaannya kepada Banteng dan perjuangan untuk rakyat.

Sementara itu, di ruang kerjanya, Menteri Hasan dan para petinggi Koalisi Garuda bersorak gembira atas keberhasilan mereka meloloskan RUU tersebut. Namun, di tengah kegembiraan itu, Hasan melirik ke arah Yono yang berdiri tegang di sudut ruangan.

"Selamat bergabung, Pak Yono," kata Hasan, senyumnya penuh arti.

Yono hanya bisa membalas dengan anggukan lemah. Ia telah membuat pilihan, namun kemenangan Koalisi Garuda terasa hampa, dibayangi oleh rasa pengkhianatan dan penyesalan yang menggerogoti hatinya.

Bab ini menandai kekalahan Banteng dalam upaya menghalangi RUU kontroversial. Namun, pengkhianatan Yono menjadi titik balik bagi partai. Banteng harus segera bangkit, membenahi internal, dan belajar dari kekalahan ini. Yono, di sisi lain, harus menanggung konsekuensi atas perbuatannya, terasing dari rekan separtai dan menanggung beban penyesalan. Perjuangan Banteng sebagai oposisi masih panjang, dan mereka harus berjuang lebih keras lagi untuk menghadapi tantangan-tantangan ke depan.

Bab 7: Kebangkitan dan Kejutan di Tengah Badai

Kekalahan meloloskan RUU kontroversial menjadi pukulan telak bagi Banteng. Kekecewaan dan kemarahan melanda para anggota partai. Namun, di tengah keterpurukan tersebut, muncul semangat baru untuk bangkit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun