Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Melodi Cinta di Kampus Biru

6 Februari 2024   14:18 Diperbarui: 6 Februari 2024   14:28 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laras menarik napas pelan dan memberanikan diri menghampiri Bima. "Bima, boleh aku duduk?"

Bima mendongak, sedikit terkejut melihat Laras. Tapi kemudian ia tersenyum ramah. "Tentu, silakan."

Laras duduk di kursi kosong di hadapan Bima. "Lagi baca apa?" tanyanya sambil melirik buku tebal di tangan Bima.

"Biografi Beethoven," jawab Bima. "Dia komponis favoritku."

"Beethoven? Wah, gak nyangka kamu suka musik klasik," ujar Laras, sedikit heran dengan pilihan Bima yang tak sesuai dengan citranya yang tegas dan disiplin.

Bima terkekeh pelan. "Jangan kaget, aku punya banyak sisi yang belum kamu tahu. Kamu sendiri suka musik apa?"

"Aku suka musik indie, yang penuh dengan lirik bercerita," jawab Laras, matanya berbinar.

Mereka berbincang tentang musik, buku, dan cita-cita masing-masing. Laras takjub dengan wawasan Bima yang luas dan cara berpikirnya yang analitis. Sebaliknya, Bima terpikat oleh semangat dan kreativitas Laras yang tak pernah padam.

Waktu seolah berlalu tanpa terasa. Mereka berdiskusi dengan antusias, sesekali diselingi tawa renyah yang memecah keheningan perpustakaan. Tanpa sadar, percikan ketertarikan mulai menyala di antara mereka.

"Eh, sudah jam 8 malam," Bima tersadar seraya melihat jam tangannya. "Kamu pasti lapar, ayo aku traktir makan malam."

Laras sempat ragu, namun ia tak ingin momen kebersamaan ini berakhir. "Boleh deh, tapi aku traktir balik nanti."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun