Lalu kulihat kamu berbisik dengan orang di kanan-kirimu. Sesekali kamu dan orang di kanan-kirimu melirik ke arahku. Sesekali pula kutangkap suatu tatapan yang asing. Aku langsung benar-benar merasa malu, ditambah bonus segepok grogi dan segenggam rasa tidak nyaman.
Ah, sialan, aku kurang lengkap membaca undangan itu. Ternyata ada pendaftaran ulangnya. Mungkin untuk memastikan anggota yang akan hadir, memudahkan pemesanan ruang, dan kelengkapan lainnya. Ini jelas dosa besar rekan kerjaku, yang sering membuat aku tidak lengkap setiap membaca berita, termasuk undangan via internet lantaran rekanku selalu mengingatkan “ingat, bos sudah melarang karyawan bermain-main dengan fasilitas internet kantor; apa kamu mau mendapat SP3.”.
“Maaf, ini acara apa, ya?” Aku pura-pura tidak tahu supaya bisa terhindar dari ketidaknyamanan yang miris-kronis, dan bisa keluar dari sini dengan cara sewajarnya tanpa disertai isak-tawa yang menggemparkan dunia.
“Komunitas Kata Khayal,” jawab beberapa orang secara serentak.
“Oh, maaf, kukira ada presentasi bisnis MLM ‘Berani Utang Tentu Menantang’. Aku salah masuk. Maaf.”
Seketika aku berbalik ke arah luar ruangan dengan keringat dingin yang mendadak seperti banjir bandang di beberapa bagian tubuhku. Rasanya aku ingin pulang ke Bangka, dan meluapkan segala malu pada karang-karang granit di sekujur pesisirnya.
*******
Kebun Karya & Panggung Renung – Balikpapan, 2016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI