Pintu terbuka. Rei tertegun mendapati Pankoc-nya berdiri di depannya.
"ReiRei, akhirnya aku menemukanmu." Ekspresi Felia menunjukkan emosi kelegaan seolah-olah dia telah panik selama ini untuk mencarinya.
"Pankoc, kau, kenapa kau ada di sini?!"
Felia tidak menjawab seruan Rei, sebaliknya dia membawa kunci dan melepas rantai yang mengikat Rei.
"Aku pernah berjanji kan, untuk membayarmu, sebagai gantinya aku menyelamatkanmu, ReiRei," sahut Felia seraya menarik Rei berdiri dan menyeretnya untuk bergegas keluar dari ruangan.
"Berjalanlah lurus dan belok ke kiri mengarah ke tangga, itu pintu keluar dari tempat ini," Felia mengintruksikan.
"Kau kira aku bodoh?! Lalu, bagaimana denganmu? Kau tidak pergi bersamaku? Pankoc, hentikan ini, ayo kembali, jangan mencari bahaya lagi!" pinta Rei yang menolak keras intruksi Felia.
"Aku ...."
Rei menyela, "Tidak, jangan mengatakan alasan apapun."
"ReiRei, aku salah mengira target dan musuhku."
"Apa maksudmu?"