(salat berjamaah bersama teman-teman lain)
***
"Udah, gini, yap." "Pegang setangnya. Jangan gemetar. Rileks aja."
"Kok dini sih Ndi. Harusnya kamu dulu yang di depan. Masa langsung aku yang di depan?"
Aku paham ketakutanmu sebagai cewek yang khawatir ini-itu. Tapi ini kesempatan bagus karena malam ini kita sama-sama tidak sibuk dan besok belum tentu sempat.
"Udah tenang aja. Kakiku panjang kok jadi kalo nanti motornya oleng, aku yang nahan biar kita nggak jatuh."
"Aduh aku bisa nggak ya?"
"Bisa :)" " Bismillah."
Aku senang mendengarmu tertawa, entah menertawakan diri sendiri atau justru kekonyolan kita berdua.
Dua mahasiswa tahun kedua dengan motor matic yang melaju sempoyongan mengelilingi taman utama kampus di gelap malam ba'da Maghrib.
Banyak orang yang melirik, tapi aku yakin mereka mengerti. Ini bukanlah pengalaman pertama bagi mereka melihat orang latihan mengendarai motor.