Mohon tunggu...
AFRITA NINGSIH
AFRITA NINGSIH Mohon Tunggu... -

suka membaca buku, menulis novel, pernah ikut lomba menulis novel.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

CINTA DUA IDENTITAS

25 Maret 2015   14:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:02 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mendekati Grace yang sedang duduk di balkon. Ia sangat cantik dan seksi bila dibandingkan dengan cewek pada umumnya. Ia terkejut saat aku menyentuh bahunya.

“Hai…” kataku gugup saat melihat matanya.

Do you can speak Indonesia?” banyak kata yang aku pikirkan untuk mengajaknya ngobrol. Termasuk kata yang pas untuk mengajaknya nonton.

“Ya, saya bisa.” katanya dengan semangat.

“Besok kamu ada acara gak? Aku mau ajak kamu nonton.”

“Nonton??? Kita berdua saja?”

“Ga…James juga ikut.”

“Oke…” katanya sedikit kecewa.

Keesokan harinya waktu pulang sekolah, aku mengajak James nonton bareng~sore ini dengan Grace. James menyetujuinya, ia tidak curiga dengan maksudku. Tapi aku kecewa karena dia mengajak Oline, katanya biar adil. Aku tahu dari dulu Oline suka pada James, pasti ia bersedia diajak James kencan walaupun secara eksplisit. Aku tidak tahu perasaanku sebenarnya pada James, tapi melihat James dengan Oline hatiku sakit. Banyak yang tidak aku ketahui karena wujudku laki-laki, ibuku juga tidak pernah memberitahukannya. Gimana rasanya jatuh cinta~seperti perempuan pada umumnya rasakan. Aku yang tidak sanggup menahan sakit didada, mendadak pulang tanpa memberitahukan mereka. Grace yang cemas menelponku, aku yang ada di taksi menuju rumah tidak menjawab panggilan tersebut. Aku tahu tindakanku ini salah, ini akan membuat James semakin curiga. Aku yang pulang dengan airmata dipipi membuat Ibu cemas. Aku menceritakan semua yang aku alami di bioskop bersama James, Grace dan Oline. Ibu terkejut dengan pengakuanku bahwa aku menyukai James. Beliau menyarankan untuk tidak melanjutkan perasaanku itu. Karena beliau takut pada Ayahku apabila ini diketahuinya, beliau akan mempercepat operasi kelaminku. Aku bingung harus bagaimana, aku tidak bisa menahan perasaanku lagi. Tapi akan kucoba demi status perempuanku dipublikasikan oleh Ayahku sendiri. Grace yang khawatir terus menelponku, banyak kebohongan yang aku lakukan demi menutupi identitasku.

“Hallo Dit…” dengan suara James dibaliknya.

“Kamu kemana aja? Aku dan James mengkhawatirkanmu. Kamu dimana sekarang?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun