Mohon tunggu...
Sitha Afril
Sitha Afril Mohon Tunggu... Freelancer - BINUSIAN

Saya hanya seorang pembelajar yang terkadang "absurd" dalam menyikapi fenomena di sekitar. Jadi, jangan terkejut jika tulisan-tulisan saya pun "absurd", he-he!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Pesan dari Mandalika

15 Januari 2021   17:07 Diperbarui: 15 Januari 2021   17:36 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Cantik!" pukauku.

"Kek kau kalau lagi senyum, haha.." godamu yang dulu sering aku dengar.

"Yeee, si bodat!" ledekku yang sebenarnya tersipu.

"Kau jaga diri baik-baik, ya! Sekali lagi, maaf kalau dulu aku jadi alasan di balik tangis-tangismu. Maaf juga udah bikin kau hampir depresi karena ulah tololku dan percayalah, aku menyesali semua itu. Aku mau kau jadi perempuan kuat, perempuan yang hebat dan aku mau kau nggak salah pilih pendamping. Siapapun laki-laki yang nanti samamu, aku harap dia bisa memahami kemanjaanmu dan mengerti dengan segala sikapmu," tuturmu.

Clueless, aku tidak tahu harus menjawab apa karena ini aneh. Kamu yang aku kenal angkuh, kenapa jadi begini? Ada apa? Tapi, ya sudah. Aku akan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan aku akan menjaga diri dengan lebih keras lagi. Terima kasih, obrolan singkat kita cukup bermakna kali ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun