"Cantik!" pukauku.
"Kek kau kalau lagi senyum, haha.." godamu yang dulu sering aku dengar.
"Yeee, si bodat!" ledekku yang sebenarnya tersipu.
"Kau jaga diri baik-baik, ya! Sekali lagi, maaf kalau dulu aku jadi alasan di balik tangis-tangismu. Maaf juga udah bikin kau hampir depresi karena ulah tololku dan percayalah, aku menyesali semua itu. Aku mau kau jadi perempuan kuat, perempuan yang hebat dan aku mau kau nggak salah pilih pendamping. Siapapun laki-laki yang nanti samamu, aku harap dia bisa memahami kemanjaanmu dan mengerti dengan segala sikapmu," tuturmu.
Clueless, aku tidak tahu harus menjawab apa karena ini aneh. Kamu yang aku kenal angkuh, kenapa jadi begini? Ada apa? Tapi, ya sudah. Aku akan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan aku akan menjaga diri dengan lebih keras lagi. Terima kasih, obrolan singkat kita cukup bermakna kali ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H