"Kekmana kabarmu itu?" tanyamu lagi dengan intonasi khas dan senyum 3/4 yang menjadi cirimu.
"Baik, kok. Ada apa, Bang?" jawabku lagi.
Sebagaimana template formalitas yang pasti digunakan oleh dua orang saat bertanya kabar, kita pun larut dalam obrolan yang berputar-putar di pembahasan kondisi dan kesibukan saat ini. Aku bercerita soal kesibukanku dan kamu pun demikian.Â
Kaku, kita ibarat dua orang asing yang harus kembali beradaptasi agar bisa menghanyutkan diri dalam obrolan yang hangat. Beda, memang kita sudah berada di situasi yang berbeda dan menurutku, kekakuan ini sangat lumrah terjadi. Apalagi, kamu dan aku adalah dua orang yang sama-sama berkepala batu. Keras!
***
"Jadi, dengan siapa kau sekarang?" celetukmu mengagetkanku yang sedang berjalan menuju kasur untuk merebah.
"Sekarang? Sendiri lah, kan di kos aku, Bang!" jawabku yang sengaja berpura-pura bodoh.
"Aihhhhhh, bukan itulah maksudku, siapa cowokmu sekarang?" straight on point, pertanyaanmu benar-benar klasik.
"Apa urusan Abang tanya soal itu? Haha," ketusku bercampur sinis.
"Nggak ada urusanku, cuma pengen tahu dan memastikan aja kalau kau nggak akan salah lagi," jawabmu yang nampak sedang berjalan entah di mana.
"Gimana, gimana? Nggak akan salah lagi? Berarti pas samamu, salah juganya aku? Hahahaha," kataku yang mengikuti logatnya.