------
Sebenarnya, seseorang yang dikirim Marek untuk mengajarinya bela diri Mixed Martial Art tidaklah akan terlalu mengejutkan jika pun dia adalah seorang Robert Lewandowski. Tapi ketika yang datang itu berjalan dengan gemulai dan menyebut namanya, Krystyna, Lukasz merasa shock, geli, kesal, dan merasa semakin gila. Ia tak yakin apakah ia akan benar-benar siap dalam pertarungan nanti.
“Marek bercanda padaku?” Lukasz bertanya pada Krystyna.
Perempuan muda itu tersenyum kecil dan meletakkan tasnya di atas tanah.
“Kudengar ada yang ingin belajar Mixed Martial Art untuk menghadapi firm Cracovia dalam delapan hari ke depan,” kata Krystyna.
“Ya, tapi kau datang di tempat yang salah, nona. Aku memang menunggu seorang master untuk mengajariku teknik terbaik Mixed Martial Art yang dikirim Pawel Misiek. Tapi yang aku tahu, Little Bear tak mengirimkan gadis untuk melatih orang-orangnya dalam menghadapi pertarungan,” sahut Lukasz.
“Oh, jadi kau menunggu dia?”
“Benar.”
“Kuberitahu sesuatu, orang itu sudah berdiri di depanmu!” kata perempuan itu. Percaya diri.
Lukasz meludah, lalu, “kau akan mengajariku bagaimana memakai bedak dan lipstik, atau menggambar bulu mata dengan pensil untuk menghadapi pertarungan itu nanti?”
Perempuan muda itu mengikat rambutnya dengan gerakan yang cepat, dan kini, ia seperti seorang perempuan yang siap untuk pekerjaan di dapur. Lukasz menahan tawanya.