Renjana tidak sadar waktu ketika pergi ke makam ibunya, sehingga dia harus diam terlebih dahulu agar mata sembab nya kembali normal.
"Eum itu oma tadi habis dari toko buku."
Farhan menghampiri Renjana
"Renjana ayah mau ngomong sama kamu."
"Eh ayah, mau ngomong apa yah?"
Renjana merasa heran kenapa Ayahnya mengajak Renjana ngobrol duluan. Karena biasanya jika Renjana ajak ngobrol selalu dihiraukan.
"Tadi Wali Kelas kamu nelpon Ayah, katanya tadi kamu bolos sekolah. Bener itu Renjana?."
Renjana lupa menitip absen pada temannya, biasanya kalau dia bolos dia selalu bilang izinkan kepada temannya, tapi kali ini tidak sempat.
"Jawab Ayah!" (dengan nada membentak)
Selama berbicara dengan Renjana, Farhan tidak sanggup melihat mata Renjana. Benar apa yang dikatakan istrinya bahwa Renjana akan tumbuh menjadi gadis yang cantik dan mempunyai mata indah siapapun yang menatapnya akan merasa nyaman. Namun kebencian Farhan tidak bisa hilang karena menurutnya Renjana lah yang telah menyebabkan istrinya pergi.
Renjana menjawab dengan wajah menunduk dan suara terbata "I-iya yah maaf."Â