Mohon tunggu...
Adilah Azzahra
Adilah Azzahra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

in the world u can be anything, be kind

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Renjana

1 Maret 2022   17:07 Diperbarui: 1 Maret 2022   20:25 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa Oma bisa begini? Bukannya jagain oma yang bener, emang dasar kamu anak ga berguna, bisa nya nyusahin!"

"Bahkan penyebab kematian oma, Ayah menyalahkanku." (ucapnya dalam hati)

Pemakaman pun langsung dilaksanakan, setelah di autopsi ternyata kematian Oma disebabkan karena serangan jantung.

Di kamarnya Renjana sangat terpukul, karena Renjana sudah tidak punya siapa siapa lagi yang menyayanginya.

Renjana mengambil foto Ibu dan Oma. Pertama Renjana memandang wajah Ibunya yang cantik.

"Bu, maafin Renjana udah gagal jagain oma ya, sekarang Renjana udah gapunya siapa siapa lagi disini yang sayang sama Renjana, Ayah makin benci sama Renjana karena kepergian Oma. Bu Renjana kangen ibu, kata oma mata aku mirip sama mata ibu, Renjana punya mata yang indah katanya. Tapi kenapa Ayah gapernah natap mata Renjana, sebenci itukah Ayah sama Renjana? Bu Renjana gabisa sendirian, Renjana mau ikut pergi sama Ibu sama Oma."

Sekarang Renjana berganti memandang wajah Oma nya.

"Oma, oma yang tenang disana ya, maafin Renjana udah gagal jagain Oma, maaf karena Renjana gatau kalau Oma punya penyakit jantung, maafin aku Oma. Oma waktu itu oma pernah bilang kakek juga meninggal waktu ayah masih kecil, tapi oma ga benci ayah sama sekali malahan oma sayang sekali sama ayah. Oma kenapa ayah benci sama renjana? Kenapa ayah ga sama kaya oma yang sayang sama anaknya walaupun pasangannya pergi? Renjana gapernah ngerasain kasih sayang ayah. Oma sekarang Renjana harus gimana? Renjana disini sama siapa? Kenapa oma pergi ninggalin Renjana? Kenapa ga Renjana aja yang pergi?."

Karena sudah lelah menangis Renjana pun tertidur dengan keadaan terisak.

Tanpa sadar, dari tadi Farhan mendengar ucapan Renjana di balik pintu kamar.

Keesokan harinya Renjana memutuskan untuk berdiam di kamar seharian, Renjana sudah tidak mempunyai rasa semangat lagi untuk hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun